Es Jendol Merah Minuman Segar Tradisional yang Kembali Jadi Primadona di Masyarakat

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Senin , 25 Aug 2025 - 07:10

Es Jendol Merah, minuman tradisional dengan sentuhan modern, kini kembali jadi primadona.-foto:Istimewa-

KULINER,KORANPALPOS.COM – Di tengah maraknya tren minuman kekinian, ternyata ada satu minuman tradisional yang kembali mencuri perhatian masyarakat, yaitu Es Jendol Merah.

Minuman segar berbahan dasar tepung beras dengan tambahan gula merah cair ini kini kembali populer di berbagai daerah, baik sebagai pelepas dahaga saat cuaca panas maupun sebagai sajian khas di acara tertentu.

Es Jendol Merah sendiri merupakan variasi dari minuman tradisional es cendol atau es dawet yang sudah lama dikenal di Nusantara.

Bedanya, jendol yang biasanya berwarna hijau karena campuran daun pandan, pada minuman ini dibuat berwarna merah sehingga tampilannya terlihat lebih menarik dan menggugah selera.

Es Jendol Merah dipercaya pertama kali berkembang di daerah Jawa, kemudian menyebar ke berbagai wilayah Indonesia.

Minuman ini biasanya dijual di pasar tradisional, warung kaki lima, hingga kafe modern dengan sentuhan kekinian.

Popularitasnya semakin meningkat karena tampilannya yang unik serta rasa manis gurih yang khas.

“Kalau dulu minuman ini identik dengan pedagang di pasar, sekarang sudah banyak kafe yang menjualnya dengan kemasan lebih modern. Anak-anak muda juga jadi penasaran karena warnanya berbeda dengan cendol pada umumnya,” ungkap Nuraini (35), salah satu penjual es jendol merah di kawasan Bekasi.

Dalam pembuatan Es Jendol Merah, bahan utamanya masih sama dengan cendol biasa, yakni tepung beras, tepung sagu, dan air. Perbedaan mencolok terletak pada pewarnaan jendol yang menggunakan pewarna alami dari buah naga merah, rosella, atau bisa juga dari ekstrak ubi ungu sehingga menghasilkan warna merah yang menawan.

es jendol merah minuman segar tradisional yang kembali jadi primadona di masyarakat                            kuliner,koranpalpos.com – di tengah maraknya tren minuman kekinian, ternyata ada satu minuman tradisional yang kembali mencuri perhatian masyarakat, yaitu es jendol merah.
 minuman segar berbahan dasar tepung beras dengan tambahan gula merah cair ini kini kembali populer di berbagai daerah, baik sebagai pelepas dahaga saat cuaca panas maupun sebagai sajian khas di acara tertentu.
es jendol merah sendiri merupakan variasi dari minuman tradisional es cendol atau es dawet yang sudah lama dikenal di nusantara.
baca juga:churros, camilan manis ala spanyol yang bikin ketagihan
baca juga:bakpao karakter : inovasi kuliner yang menggemaskan dan menggugah selera
 bedanya, jendol yang biasanya berwarna hijau karena campuran daun pandan, pada minuman ini dibuat berwarna merah sehingga tampilannya terlihat lebih menarik dan menggugah selera.
es jendol merah dipercaya pertama kali berkembang di daerah jawa, kemudian menyebar ke berbagai wilayah indonesia.
 minuman ini biasanya dijual di pasar tradisional, warung kaki lima, hingga kafe modern dengan sentuhan kekinian.
baca juga:klepon cake : inovasi manis yang menghadirkan sentuhan tradisi dalam modernitas
baca juga:kue cucur: jajanan tradisional nusantara yang manis legit dan penuh makna
 popularitasnya semakin meningkat karena tampilannya yang unik serta rasa manis gurih yang khas.
“kalau dulu minuman ini identik dengan pedagang di pasar, sekarang sudah banyak kafe yang menjualnya dengan kemasan lebih modern. anak-anak muda juga jadi penasaran karena warnanya berbeda dengan cendol pada umumnya,” ungkap nuraini (35), salah satu penjual es jendol merah di kawasan bekasi.
dalam pembuatan es jendol merah, bahan utamanya masih sama dengan cendol biasa, yakni tepung beras, tepung sagu, dan air. perbedaan mencolok terletak pada pewarnaan jendol yang menggunakan pewarna alami dari buah naga merah, rosella, atau bisa juga dari ekstrak ubi ungu sehingga menghasilkan warna merah yang menawan.
baca juga:rujak serut: camilan segar nusantara yang kaya manfaat
baca juga:rujak gandaria sensasi segar buah tropis yang kian dicari pecinta kuliner
selain itu, es ini disajikan dengan kuah santan segar serta larutan gula merah yang memberikan cita rasa manis legit.
 tambahan es serut membuat minuman ini terasa semakin segar. beberapa penjual juga menambahkan topping seperti tape singkong, nangka, atau biji selasih agar lebih variatif.
cita rasa es jendol merah memadukan manisnya gula merah, gurihnya santan, dan kesegaran jendol yang kenyal.
 rasa unik ini membuatnya tidak kalah bersaing dengan minuman modern seperti boba, thai tea, atau kopi susu kekinian. justru dengan keunikan tampilannya, es jendol merah semakin diminati oleh kalangan muda yang gemar mencoba hal-hal baru.
banyak yang menyebut bahwa es jendol merah bukan hanya minuman pelepas dahaga, tetapi juga bagian dari identitas kuliner tradisional indonesia yang perlu dilestarikan.
selain menyegarkan, es jendol merah juga memiliki manfaat kesehatan. 
gula merah yang digunakan sebagai pemanis alami diketahui lebih sehat dibandingkan gula pasir karena mengandung zat besi dan mineral.
 sementara santan mengandung lemak sehat yang bermanfaat untuk energi.
jika jendol dibuat dari pewarna alami seperti buah naga atau rosella, maka minuman ini juga kaya akan antioksidan yang baik untuk tubuh
. namun demikian, konsumsinya tetap harus dalam batas wajar agar tidak menimbulkan kelebihan kalori.
fenomena viral di media sosial turut membuat es jendol merah semakin dikenal.
 banyak pedagang yang memanfaatkan platform seperti instagram, tiktok, dan marketplace online untuk mempromosikan dagangan mereka.
 tampilan warna merah cerah yang fotogenik membuat es ini sering menjadi konten menarik di media sosial.
“setiap saya posting foto es jendol merah, pasti banyak yang tanya dan penasaran ingin mencoba. alhamdulillah, pesanan meningkat apalagi saat bulan ramadan,” kata yudi, pelaku umkm yang berjualan es jendol merah di jakarta timur.
tingginya minat masyarakat terhadap es jendol merah memberikan peluang besar bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (umkm). 
dengan modal yang relatif kecil, siapa pun bisa memulai bisnis minuman tradisional ini. bahkan banyak inovasi dilakukan, seperti kemasan botol modern, penggunaan topping kekinian, hingga penjualan secara online melalui aplikasi pesan antar.
pemerintah daerah di beberapa wilayah bahkan mendorong pelaku umkm untuk mengembangkan produk lokal seperti es jendol merah sebagai bagian dari promosi kuliner khas nusantara.
salah satu alasan mengapa es jendol merah digemari adalah harganya yang relatif terjangkau. 
di warung tradisional, harga satu gelas hanya sekitar rp5.000–rp10.000, sementara di kafe modern bisa mencapai rp15.000–rp20.000 per gelas, tergantung variasi dan topping yang digunakan.
harga yang ramah di kantong ini menjadikan es jendol merah dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sekolah hingga pekerja kantoran.
dengan meningkatnya minat terhadap es jendol merah, para pelaku usaha dan komunitas pecinta kuliner lokal berharap agar minuman ini tidak sekadar menjadi tren sesaat, tetapi benar-benar dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan kuliner indonesia.
“es jendol merah adalah bukti bahwa kuliner tradisional bisa tetap eksis meski banyak minuman modern bermunculan. tinggal bagaimana kita mengemas dan mempromosikannya agar generasi muda tidak melupakan,” ujar ratna sari, pemerhati kuliner tradisional.
es jendol merah bukan hanya sekadar minuman segar, tetapi juga representasi dari kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan tradisional menjadi sajian menarik. 
dengan cita rasa manis, gurih, dan segar yang khas, serta tampilan unik berwarna merah, minuman ini terbukti mampu bersaing dengan minuman kekinian yang tengah tren di indonesia.
dengan dukungan umkm, promosi digital, dan antusiasme masyarakat, es jendol merah berpotensi menjadi ikon kuliner tradisional yang mendunia.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 25 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan