Gandeng Alumni Walisongo Majukan Pendidikan Agama

Gubernur Herman Deru Gandeng Alumni Walisongo Majukan Pendidikan Agama di Sumsel. foto: humas pemprov sumsel-Foto: Istimewa-
BACA JUGA:Berantas Perdagangan Orang: Komitmen Polri, Kritik Masyarakat Sipil, dan Derita Para Korban
Jumlah tersebut meningkat pesat dalam lima tahun terakhir dan menjadi kekuatan tersendiri dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Sebagai pemimpin daerah, saya sangat terbantu dengan hadirnya pesantren-pesantren yang aktif mendidik masyarakat, terutama di daerah pelosok,” katanya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk membina hubungan baik dengan seluruh pengasuh pesantren tanpa membeda-bedakan latar belakang mazhab atau organisasi.
BACA JUGA:Pendataan Aset untuk Antisipasi Penyalahgunaan
BACA JUGA:Waspada! Serangan Siber Naik Tajam
Salah satu program yang sangat didukung oleh para alumni pesantren, menurut Herman Deru, adalah program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.
Saat ini, jumlah rumah tahfidz di Sumsel telah melampaui angka 5.000 unit, dari total sekitar 3.500 desa dan kelurahan.
Program ini dinilai berhasil meningkatkan kualitas pendidikan agama dan mendorong prestasi Sumsel di tingkat nasional. Dalam ajang MTQ Nasional 2022, Sumsel berhasil menembus 10 besar berkat meningkatnya jumlah qari dan qariah.
Gubernur menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat.
Ia berharap peran alumni pesantren semakin kuat dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan agama di Sumsel.
Turut hadir dalam acara ini pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Ngabar Ponorogo, seperti Ustaz KH. Drs. Moh. Tolhah, KH. Moh. Yassin, KH. Imam Syafaat, serta Ketua Umum HKPW Pusat, H. Nur Cholis, S.Ag., M.H., dan sejumlah tokoh pesantren lainnya. (cep)