Program Beasiswa TUNAS, PTPN I Alokasikan Rp 1,53 M untuk Kuliah Gratis

Peluncuran Program Beasiswa TUNAS sebagai bentuk komitmen PTPN I terhadap pendidikan dan pengembangan SDM di bidang perkebunan-Foto: Istimewa-
Agenda Beasiswa TUNAS sudah dimulai sejak awal Juli 2025 dengan kegiatan sosialisasi.
Melalui website resmi perusahaan dan berbagai platform media massa akun resmi perusahaan, baik di Pusat, Regional, dan LPP Agro Nusantara, pengumuman tentang program ini dipublikasikan lengkap beserta timeline dan persyaratannya.
"Program ini akan bergulir setiap tahun. Untuk tahap pertama 2025 ini, kami berikan bantuan kepada 10 anak dari lima provinsi yang ada unit kerja kami di sana. Harapannya, kalau sudah lulus nanti akan menjadi bagian dari penerus di industri perkebunan yang kami jalankan. Mudah-mudahan tahun depan bisa kasih beasiswa lebih banyak dan sebaran pesertanya lebih luas," kata Direktur PTPN XIV tahun 2022-2023 ini.
Mengenai sumber dana untuk program beasiswa TUNAS, Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo mengatakan berasal dari alokasi dana TJSL yang merupakan kewajiban perusahaan, setiap mahasiswa membutuhkan biaya Rp153 juta lebih untuk kuliah selama empat tahun.
Secara keseluruhan, perusahaan akan mengeluarkan dana Rp1,53 miliar untuk program beasiswa ini.
"Seluruh biaya ditanggung perusahaan dari dana TJSL. Kepada adik-adik lulusan SMA dan sederajat dari Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur silakan ikuti seleksi. Buka website kami atau web LPP Agro dan temukan informasi Program Beasiswa TUNAS ini. Saya ingatkan agar tetap hati-hati terhadap kemungkinan adanya penipuan. Semua proses seleksi dijalankan dengan fair dan tidak ada dipungut biaya apapun. Bahkan, nanti kalau sudah terseleksi, keberangkatan ke LPP Yogya juga diberikan bantuan transportasi dari perusahaan," kata Aris.
Dari selebaran Program Beasiswa TUNAS yang beredar, tautan pendaftaran bisa dibuka pada https://pmb.polteklpp.id/jalur-seleksi-detail/142.
Pendaftaran dibuka tanggal 29 Juli sampai 8 Agustus 2025.
Peserta yang berasal atau tinggal di sekitar unit kerja PTPN I di lima provinsi tersebut menjadi salah satu nilai tambah.