Dari Rojali dan Rohana : Menuju Ekonomi Produktif !

Ilustrasi-Foto : ANTARA-

Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia secara angka memang mengesankan.

Menurut data Bappenas, jumlahnya mencapai lebih dari 130 juta jiwa.

BACA JUGA:PPID Jadi Pilar Informasi Sumsel

BACA JUGA:Serahkan Tiga Aset Bernilai Miliaran

Namun, secara kualitas, tantangannya masih besar.

Banyak dari kelompok ini bekerja di sektor informal atau di industri dengan produktivitas rendah.

Literasi finansial mereka terbatas, dan pola konsumsi mereka masih berorientasi pada tampilan sosial, bukan efisiensi atau produktivitas.

Di sisi lain, gaya hidup konsumtif yang menjamur tidak diimbangi dengan transformasi ke arah ekonomi produktif.

BACA JUGA:Napi Kendalikan Prostitusi Anak

BACA JUGA:Sidang UU Hak Cipta di MK Jadi Ruang Karaoke

Mereka lebih banyak menjadi konsumen daripada produsen.

Ramainya kafe dan toko mewah di pusat perbelanjaan belum tentu berbanding lurus dengan kenaikan tabungan rumah tangga atau investasi pada sektor riil.

Ketika gaya hidup didorong oleh tren sosial dan bukan kekuatan pendapatan riil, maka kelas menengah berisiko menjadi fragile yaitu terlihat mapan di luar, namun rentan di dalam.

Dalam jangka panjang, konsumsi yang tidak dibarengi dengan produktivitas akan memperkuat ketimpangan dan stagnasi.

BACA JUGA:Karang Taruna Sumsel Ukir Sejarah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan