Jamu Kunyit: Warisan Leluhur yang Tetap Relevan di Era Modern

Segelas jamu kunyit asam segar, warisan tradisional Indonesia yang kini kembali populer di kalangan milenial berkat khasiatnya untuk kesehatan dan daya tahan tubuh.-foto:Istimewa-

KESEHATAN,KORANPALPOS.COM – Di tengah gempuran minuman instan dan gaya hidup modern, jamu kunyit tetap menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum wanita.

Jamu tradisional berbahan dasar kunyit ini dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan, mulai dari meredakan nyeri haid hingga meningkatkan daya tahan tubuh.

Tak heran jika eksistensinya masih kuat, bahkan terus berkembang dengan inovasi-inovasi baru.

BACA JUGA:Mengandung Serat Alami : Jengkol Membantu Menekan Nafsu Makan Berlebih

BACA JUGA:Lima Jenis Buah yang Memiliki Aroma Terapi Baik untuk Kesehatan Manusia

Kunyit (Curcuma longa), rempah berwarna kuning oranye yang sering digunakan dalam masakan, telah lama menjadi bahan utama dalam pembuatan jamu.

Dalam dunia pengobatan tradisional, kunyit dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri.

Di Indonesia, kunyit banyak diolah menjadi jamu kunyit asam, yakni campuran kunyit dan asam jawa yang dikenal menyegarkan dan kaya manfaat.

BACA JUGA:Pentingnya Vaksinasi dan Nutrisi Seimbang Sejak Dini

BACA JUGA:Atasi Radang dan Infeksi dengan Kulit Bawang Putih

Menariknya, belakangan ini jamu kunyit tidak hanya diminati oleh orang tua, tetapi juga mulai digemari kalangan muda.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Palembang, muncul banyak kafe jamu modern yang mengemas minuman tradisional ini dalam botol estetik dengan label kekinian.

“Sekarang jamu sudah banyak tersedia dalam bentuk praktis dan rasa yang lebih ringan. Saya rutin minum jamu kunyit asam untuk menjaga kesehatan dan mengurangi nyeri saat datang bulan,” ujar Reni (26), warga Palembang yang ditemui di salah satu gerai jamu modern.

BACA JUGA:Atasi Rematik dan Pegal Linu dengan Daun Singkong

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan