Sinergi Pemkot Lubuklinggau dan Pemprov Sumsel Dongkrak PAD Lewat Dukungan Kendaraan Operasional Samsat

Sinergi Pemkot Lubuklinggau dan Pemprov Sumsel Dongkrak PAD Lewat Dukungan Kendaraan Operasional Samsat Fhoto: Istimewa--
Tantangan terbesar, lanjut Herman Deru, adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Dari sekitar 4 juta kendaraan yang terdaftar di Sumsel, hanya sekitar 25% yang aktif membayar pajak.
Untuk itu, ia mengimbau pemerintah daerah menggencarkan edukasi dan sosialisasi, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan seperti “Operasi Musi” sebagai upaya penegakan hukum perpajakan.
BACA JUGA:Muchendi Tekankan Layalitas kepada 73 Pejabat yang Baru Dilantik
BACA JUGA: Waspada! Kamera ETLE di Prabumulih Sudah Aktif, Bukti Pelanggaran Segera Dikirim ke Rumah
“Dana pembangunan jalan, rambu lalu lintas, hingga fasilitas publik lainnya berasal dari pajak. Jika pajak dibayar dengan tertib, masyarakat juga akan merasakan langsung manfaatnya,” jelas Herman Deru.
Gubernur juga menyoroti program pemutihan pajak yang selama ini dijalankan. Ia menilai, program tersebut belum cukup efektif tanpa disertai keteladanan, termasuk dari kendaraan dinas pemerintah.
Sebagai langkah konkret, Pemprov Sumsel akan memaksimalkan layanan jemput bola menggunakan kendaraan operasional baru tersebut.
Harapannya, pendekatan langsung kepada masyarakat mampu meningkatkan kesadaran dan kemauan wajib pajak untuk membayar pajak secara sukarela.
BACA JUGA:Cegah Gangguan Kamtibmas di Lubuklinggau Kapolres Kumpulkan Pelaku Usaha OT, Pertegas Masalah Ini!
BACA JUGA:3 Pejabat Disominfo Ikuti Diklat PIM 3: Ini Harapan Kadiskominfo Muba
“Wajib pajak adalah raja jika taat. Tapi jika tidak, bagaimana mungkin menuntut fasilitas yang sebenarnya dibayar dari pajak orang lain?” pungkas Gubernur.