Petakan Jalur Daerah Rawan Bencana

Jajaran manajemen PT KAI Divre III melakukan pembersihan di jalur kereta api. Foto: Antara--
PALEMBANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang memetakan jalur kereta api yang berada di rawan bencana guna mengantisipasi guna mengantisipasi cuaca ekstrim di wilayah tersebut.
Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Senin, mengatakan hingga saat ini operasional kereta api di wilayah Divre III Palembang tetap beroperasi seperti biasa, baik itu kereta penumpang maupun kereta barang.
Antisipasi potensi dampak cuaca panas ekstrim di daerah rawan terus ditingkatkan , antisipasi adanya perubahan kontur tanah yang dapat menyebabkan terjadinya pergerakan atau amblas di sepanjang jalur KA.Selain itu suhu udara panas dapat berpengaruh dengan kondisi jalan rel yang ada.
Berdasarkan hasil pemetaan petugas prasarana KAI, terdapat beberapa lokasi yang termasuk daerah rawan, Lokasi rawan longsor dan amblas diantaranya yakni petak jalan antara Stasiun Niru – Belimbing Pendopo, Belimbing Pendopo – Gunung Megang, Penanggiran – Ujanmas, Ujanmas – Muara Gula, Muara Enim – Muara Lawai, Merapi – Sukacinta, Lahat – Bunga Mas, Bunga Mas – Saung Naga, Saung Naga – Tebing Tinggi, dan Kota Padang – Lubuk Linggau.
BACA JUGA:PLN Tanggap Darurat Kebakaran
BACA JUGA:Optimis Arsenal Naik Level Musim Depan
"Daerah-daerah tersebut sudah kami petakan sebagai daerah rawan longsor dan amblas, sehingga perlu diantisipasi saat musim cuaca ekstrim.
Sebagai upaya antisipasi, KAI Divre III Palembang telah menyiapkan beberapa langkah yang dilakukan, seperti melakukan Manajemen Safety Walkthrough (MSWT) di petak jalan yang diwaspadai dengan pemeriksaan langsung kondisi prasarana, persinyalan, wesel ataupun sistem peralatan, menyiapkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 23 titik lokasi dan pemeriksaan jalur KA secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas di lapangan agar potensi permasalahan yang timbul di lapangan dapat dipantau sedini mungkin
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan alat berat seperti excavator dan MTT (Multi Tie Tamper) yakni alat bantu dalam perawatan jalan rel untuk mempercepat proses perbaikan jalur KA apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dampak dari kondisi cuaca ekstrem serta melakukan pemasangan dinding penahan tanah (DPT) berupa konstruksi bronjong untuk mencegah longsor/amblas di daerah rawan bencana.
BACA JUGA:Dukung Aplikasi Digital “Bawa Oleh” untuk UMKM Lokal
“KAI berkomitmen untuk terus melakukan antisipasi dan pemantauan pada daerah rawan bencana terutama pada kondisi cuaca ekstrem saat ini agar perjalanan kereta api selamat, aman dan lancar,” kata Aida. (ant)