Ada 8 Sifat Pemimpin, Termasuk Siap Dimaki-Difitnah

Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan saat acara penutupan Kongres PSI Tahun 2025 di Surakarta, Jawa Tengah-Foto: Antara-

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyebut ada delapan sifat seorang pemimpin, termasukm pindo jaladri, yaitu seorang pemimpin, harus punya hati dan kesabaran yang diibaratkan seluas samudera sehingga dia pun harus siap mendapatkan caci-maki, dan fitnah dari orang-orang di sekitarnya.

Di hadapan para ketua umum partai politik dan sejumlah politikus, Presiden melanjutkan tujuh sifat pemimpin lainnya, yang diambil dari ilmu kepemimpinan Jawa (Hasta Brata) dan pernah dituliskan oleh Prabowo dalam bukunya berjudul "Kepemimpinan Militer", yaitu pindo candra, pindo kartika, pindo surya, pindo arga, pindo dahana, pindo bayu, dan pindo bahana.

"Kita ingat ajaran nenek moyang kita delapan sifat pemimpin, pemimpin (yang) pindo jaladri, harus bagaikan samudera, hatinya luas, pemimpin itu dimaki-maki (harus menyikapinya) seperti laut, samudera, kotoran bumi, keluar ditelan oleh samudera, yang keluar airnya bersih.

BACA JUGA:Nilai Tidak

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Jadi Sorotan Dunia, 6 Juta Lebih Warga Sudah Terbantu

Pemimpin harus siap dimaki-maki, siap disakiti, siap difitnah, siap di-framing, tetapi keluarnya harus yang bersih," kata Presiden Prabowo saat berbicara dalam acara kongres salah satu partai politik di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7) malam.

Presiden kemudian menjelaskan arti pemimpin yang punya sifat pindo candra, yang diibaratkan seperti bulan memberi penerangan saat gelap.

"Bulan memberi kesejukan, memberi penerangan di kegelapan, bulan memberi penerangan dan kesejukan," sambung Prabowo.

BACA JUGA:Muhaimin Iskandar Sebut Kritik sebagai Vitamin Politik

BACA JUGA:Rudy Masud Lanjut Pimpin DPD Partai Golkar Kaltim

Ketiga, pindo kartiko, diartikan sebagai pemimpin yang mampu memberikan pedoman dan arah."(Keempat) pindo surya, bagaikan matahari memberikan kehangatan, memberikan energi, memberi solusi.

(Kelima) pindo arga, bagaikan gunung, kokoh, berpendirian, tidak goyah, kokoh, sekali-kali meletus perlu, pemimpin perlu meletus sekali-kali, iya dong, menghadapi koruptor, maling, ya kita boleh meletus, kokoh, diam, kokoh, (dan) sekali-kali boleh (meletus) untuk membersihkan dari kotoran-kotoran, dan bahaya, baik terhadap bangsa dan negara," ujar Presiden.

Selanjutnya, pindo dahana​​​​​​​, yang diibaratkan oleh Prabowo seperti api."Bagaikan api membakar semangat, juga membakar kejahatan, membakar ketidakadilan, membakar korupsi, penipuan, membakar pengkhianatan, membakar semua yang tidak baik," sambung Presiden.

BACA JUGA:SBY Beristirahat Usai Beraktivitas Secara Berangkai

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan