Guru SMPN 3 Ogan Ilir Jadi Korban Begal Gegara Penerapan Aplikasi GURUKU
Ilustrasi aksi begal yang meresahkan masyarakat-Foto: Istimewa-
OGAN ILIR - Sebuah insiden tragis menimpa seorang guru wanita dari SMP Negeri 3 Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir.
Siti Awanah, demikian namanya, diduga menjadi korban begal ketika hendak menuju sekolahnya menggunakan sepeda motor untuk melakukan absensi pagi.
Kejadian ini menambah catatan kelam terkait kebijakan baru absensi yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ogan Ilir.
Informasi mengenai kejadian tersebut mulai tersebar melalui grup WhatsApp pada Jumat, 2 Februari 2024.
BACA JUGA:Mantan Kadis PUPR Muba Herman Mayori Bakal Masuk Bui Lagi
BACA JUGA:Kasus Oknum Camat Nibung, Warga Apresiasi dan Dukung Polisi Berantas Narkoba di Muratara
Menurut keterangan yang beredar, korban hendak pergi dari rumahnya di kawasan Indralaya sekitar pukul 05.30 WIB, namun dihadang oleh begal ketika melintasi kawasan Desa Ulak Segelung.
Akibat peristiwa ini, Siti Awanah mengalami luka-luka dan sepeda motornya dicuri oleh pelaku begal.
Pesan berantai yang beredar menunjukkan bahwa kejadian tersebut terkait dengan penerapan baru absensi menggunakan aplikasi GURUKU oleh Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir.
Banyak guru merasa kesulitan dengan kebijakan tersebut, terutama karena absensi harus dilakukan secara online mulai pukul 07.00 WIB, dan jam pulang sekolah menjadi pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA:Polisi Buru Pemilik Pengolahan Minyak Ilegal yang Meledak di Muba
BACA JUGA:Muratara Mendadak Gempar, Oknum Camat Bersama Staf Digerebek Polisi Kasus Narkoba !
Pesan yang beredar menyebutkan, "Akibat diterapkannya absensi disekolah lewat online yg harus jam 7 sudah harus ada disekolah, baru saja berlaku sudah ada korban."
Penerapan aplikasi GURUKU di Kabupaten Ogan Ilir memunculkan kontroversi di kalangan guru. Banyak dari mereka merasa bahwa kebijakan ini memberikan tekanan tambahan dan mengekang kebebasan waktu mereka.