Terlalu Sering Konsumsi Makan Manis Bisa Picu Kenaikan Berat Badan, Waspadai Dampak Jangka Panjangnya!

Reporter: Diansyah |

Editor: Dahlia |

Senin , 07 Jul 2025 - 20:11

Makanan Makanan Manis-Foto: Bisnis Style-

Artinya, meskipun seseorang telah mengonsumsi makanan manis dalam jumlah banyak, ia cenderung tetap merasa lapar dalam waktu singkat.

Hal ini dapat menyebabkan seseorang makan secara berlebihan dalam satu hari, tanpa menyadari bahwa jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh sudah jauh melebihi kebutuhan harian.

Jika kebiasaan ini terus dibiarkan tanpa pengaturan yang baik, maka lama-kelamaan akan menyebabkan kelebihan kalori dalam tubuh yang disimpan sebagai lemak.

Proses inilah yang akhirnya memicu kenaikan berat badan secara bertahap.

Jika tidak dikendalikan, seseorang bisa mengalami obesitas, kondisi di mana kadar lemak tubuh telah melampaui batas sehat dan mulai memengaruhi fungsi organ-organ tubuh lainnya.

Obesitas sendiri bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele.

Selain menurunkan kualitas hidup, obesitas merupakan faktor risiko utama dari berbagai penyakit kronis dan serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, hingga gangguan pernapasan.

Bahkan, dalam beberapa studi, obesitas juga dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.

Untuk mencegah dampak negatif tersebut, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar terhadap asupan gula harian mereka.

terlalu sering konsumsi makan manis bisa picu kenaikan berat badan, waspadai dampak jangka panjangnya!                            kesehatan,koranpalpos.com - mengkonsumsi makanan dan minuman manis telah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang sulit dihindari. 
berbagai produk seperti kue, permen, minuman bersoda, dan makanan olahan lainnya sering kali mengandung kadar gula yang sangat tinggi. 
meskipun terasa nikmat, makanan manis ternyata memiliki dampak serius terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. 
baca juga:belut : sumber gizi tinggi yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak
baca juga:atasi gatal dan demam berdarah dengan kelapa kopyor
salah satu efek paling umum dan nyata dari kebiasaan ini adalah kenaikan berat badan yang signifikan, bahkan bisa berujung pada obesitas.
makanan dan minuman yang tinggi kandungan gulanya umumnya termasuk dalam kategori "kalori kosong". 
ini berarti, meskipun mengandung kalori dalam jumlah tinggi, produk-produk tersebut tidak memberikan nilai gizi yang berarti bagi tubuh. 
baca juga:jaga kesehatan mata, jantung dan tekanan darah dengan buah nektarin
baca juga:atasi jerawat dan hilangkan bekasnya dengan buah plum
mereka tidak mengandung protein, serat, vitamin, atau mineral yang diperlukan untuk menunjang fungsi tubuh secara optimal. 
ketika seseorang mengonsumsi kalori kosong dalam jumlah besar, tubuh menerima energi berlebih tanpa diimbangi dengan nutrisi penting.
selain itu, gula tidak memiliki kemampuan yang sama seperti protein atau serat dalam memberikan rasa kenyang. 
baca juga:terlalu banyak makanan manis? hati-hati, ini dampak buruknya bagi kesehatan tubuh
baca juga:saat demam, hindarilah mengkonsumsi makanan-makanan ini!
artinya, meskipun seseorang telah mengonsumsi makanan manis dalam jumlah banyak, ia cenderung tetap merasa lapar dalam waktu singkat.
hal ini dapat menyebabkan seseorang makan secara berlebihan dalam satu hari, tanpa menyadari bahwa jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh sudah jauh melebihi kebutuhan harian.
jika kebiasaan ini terus dibiarkan tanpa pengaturan yang baik, maka lama-kelamaan akan menyebabkan kelebihan kalori dalam tubuh yang disimpan sebagai lemak. 
baca juga:pelatih liverpool sampaikan duka mendalam
baca juga:waspadai! tantrum anak karena gawai bisa menandakan kecanduan
proses inilah yang akhirnya memicu kenaikan berat badan secara bertahap. 
jika tidak dikendalikan, seseorang bisa mengalami obesitas, kondisi di mana kadar lemak tubuh telah melampaui batas sehat dan mulai memengaruhi fungsi organ-organ tubuh lainnya.
obesitas sendiri bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. 
baca juga:hilangkan kecanduan gula dengan vanili
baca juga:atasi perut kembung dan masuk angin dengan daun zodia
selain menurunkan kualitas hidup, obesitas merupakan faktor risiko utama dari berbagai penyakit kronis dan serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, hingga gangguan pernapasan. 
bahkan, dalam beberapa studi, obesitas juga dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.
untuk mencegah dampak negatif tersebut, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar terhadap asupan gula harian mereka. 
baca juga:obati sakit gigi dan radang paru-paru dengan daun inggu
baca juga:tingkatkan kinerja otak dan jaga fungsi saraf dengan tebu hijau
badan kesehatan dunia (who) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak melebihi 10% dari total asupan kalori harian, dan bahkan lebih ideal jika kurang dari 5%. 
artinya, untuk seseorang dengan kebutuhan energi 2000 kalori per hari, batas konsumsi gula maksimal adalah sekitar 50 gram, atau setara dengan 12 sendok teh gula.
langkah-langkah pencegahan bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membatasi konsumsi minuman manis, membaca label nutrisi pada kemasan makanan,
baca juga:salak: buah eksotis kaya manfaat yang semakin diminati masyarakat
baca juga: apakah seblak aman untuk penderita maag? simak penjelasannya!
mengganti camilan manis dengan buah-buahan segar, serta memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat dan protein yang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama.
dengan kesadaran dan kebiasaan makan yang lebih sehat, risiko kenaikan berat badan dan obesitas akibat makanan manis bisa dicegah sejak dini.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 8 Juli 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan