Jadi Percontohan dan Siap Beroperasi

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (kanan) dan Menteri Koperasi Budi Arie usai melakukan Rapat Koordinasi Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta-Foto: Antara-
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebutkan 100 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih jadi model percontohan dan siap beroperasi saat peluncuran pada 19 Juli 2025.
Menurut dia, saat ini telah ada 500 koperasi yang telah berbadan hukum. Namun, yang paling memenuhi seluruh persyaratan untuk menjalankan tugasnya baru 100 koperasi.
"Diperkirakan yang sudah daftar jadi, sudah memenuhi persyaratan sudah ada 100 lebih. Tapi kita masih minta kalau bisa, tiap kabupaten ada, belum sempurna nggak apa-apa," kata Zulhas di Jakarta, Senin.
BACA JUGA:Dorong AP3KI Jalin Kolaborasi dengan Lembaga Lain
BACA JUGA:Inisiasi Tahun Pertama Presiden Prabowo
Zulhas meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk bisa menghadirkan koperasi di tiap-tiap desa atau kelurahan.Menurut dia, koperasi tersebut tidak perlu langsung memenuhi seluruh persyaratan.
Ia menyebutkan hal tersebut dapat dipenuhi hingga akhir tahun atau saat peluncuran 80.000 koperasi.
"Sempurnanya nanti kita di akhir tahun, yang itu akan di-launching jadi koperasinya di akhir tahun. Sekarang sebetulnya launching pembentukan terbentuknya, tetapi sudah ada mockup yang jadi tadi itu 100 (koperasi)," jelasnya.
BACA JUGA:Pilkada Digelar 2031, Bamsoet Dukung Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah
BACA JUGA:Perluas Wilayah Pelaksanaan Program Agroforestry
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan bahwa pinjaman Rp3 miliar dari bank anggota Himbara baru akan diberikan saat usaha koperasi sudah berjalan.
Ia juga menegaskan bahwa sumber dana utama koperasi berasal dari bank-bank Himbara, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan koperasi simpan pinjam (KSP).
"Kita bentuk dengan cara yang benar, kita pikirin usahanya dulu, setelah usahanya ada baru pembiayaannya. Jadi Rp3 miliar pinjaman dari Himbara, plafon pinjaman dan ini tidak APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), ini pinjaman," imbuh Zulhas.
BACA JUGA:Tak Terlibat Dalam Jasa IPO PT Investindo Public Optima