Mengapa Mobil Boros BBM Cukup Laris dan Pemiliknya Crazy Rich? Simak Alasannya !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Selasa , 24 Jun 2025 - 20:28

Alasan mobil boros masih laku di Indonesia-Foto : Dokumen Palpos-

mengapa mobil boros bbm cukup laris dan pemiliknya crazy rich? simak alasannya !                            koranpalpos.com - di tengah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap efisiensi bahan bakar dan pengeluaran harian, masih ada satu fenomena menarik di dunia otomotif indonesia: mobil-mobil dengan konsumsi bbm tinggi justru tetap laris di pasaran.
bahkan, sebagian di antaranya justru menjadi simbol kesuksesan dan pilihan utama bagi segmen menengah ke atas.
sebut saja toyota land cruiser, fortuner bensin, jeep wrangler, atau mitsubishi pajero sport.
baca juga:6 mobil boros bbm 2025: dikenal akrab dengan spbu, juaranya bukan pajero sport !
baca juga:bocoran subaru forester gen 6 siap meluncur: mesin turbo, hybrid, dan segudang teknologi modern !
kendaraan-kendaraan ini dikenal sebagai langganan spbu, dengan konsumsi bahan bakar rata-rata hanya 6–9 km per liter.
meski demikian, unitnya tetap banyak berseliweran di jalanan kota besar seperti jakarta, surabaya, medan, hingga makassar.
apa yang membuat mobil-mobil boros ini tetap diminati? berikut adalah analisis mendalam mengenai faktor psikologis, sosial, hingga budaya konsumtif yang menjadi latar belakangnya.
baca juga:teknologi i‑activsense mazda cx‑4: sistem keselamatan canggih, gabungan performa dan efisiensi modern !
baca juga:7 city car bekas paling worth it 2025: gak ada masalah dengan gaji umr ! 
1. prestise dan gengsi 
di masyarakat indonesia, status sosial masih menjadi pertimbangan penting dalam kepemilikan kendaraan.
mobil besar, terutama suv dengan bodi bongsor, dianggap sebagai simbol keberhasilan finansial dan profesional.
baca juga:toyota raize, honda wr-v, atau nissan magnite: siapa suv kompak terbaik 2025 ?
baca juga:toyota baby land cruiser 2026 resmi diperkenalkan: ringkas tapi sangar, siap libas medan ekstrem !
banyak orang melihat mobil bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai pernyataan identitas.
tak heran jika mobil-mobil seperti fortuner, pajero sport, dan land cruiser menjadi pilihan utama para pejabat, pengusaha, hingga tokoh publik.
bagi sebagian pemiliknya, biaya bbm yang besar bukanlah beban utama, selama kendaraan tersebut memberikan citra berkelas di mata lingkungan sosial mereka.
baca juga:suzuki karimun wagon r 2025: city car lincah, tangguh dan ramah kantong !
baca juga:new honda city hatchback rs 2025 resmi meluncur: warna baru, kini lebih canggih dan sporty ! 
2. ketangguhan dan daya jelajah yang andal
mobil-mobil boros biasanya mengusung mesin besar — seperti v6, v8, atau diesel turbo berkapasitas tinggi.
mesin seperti ini dirancang untuk daya angkut berat, kemampuan off-road, dan performa stabil di medan sulit.
di daerah luar kota atau pedalaman, performa seperti ini sangat dibutuhkan, apalagi ketika infrastruktur jalan masih kurang memadai.
suv seperti toyota land cruiser atau ford everest terbukti lebih tangguh untuk membawa banyak penumpang dan barang, melintasi tanjakan curam, atau jalan berlubang dalam waktu lama tanpa kehilangan kenyamanan.
inilah mengapa banyak instansi pemerintah, perusahaan perkebunan, pertambangan, hingga aparat keamanan memilih mobil boros bbm sebagai kendaraan dinas utama.
3. kenyamanan dan fitur lengkap
kendaraan dengan konsumsi bbm tinggi umumnya dilengkapi dengan fitur kenyamanan dan keamanan premium.
kabin lega, sistem suspensi canggih, jok elektrik berpemanas, audio sistem berkualitas tinggi, serta berbagai fitur adas (advanced driver assistance system) menjadi nilai jual tambahan.
pengguna kelas atas yang memiliki daya beli tinggi cenderung memilih kenyamanan dan fitur dibanding efisiensi semata.
apalagi jika kendaraan dipakai untuk perjalanan jauh bersama keluarga atau keperluan bisnis, kenyamanan menjadi prioritas utama.
4. tenaga besar lebih aman 
ada pula keyakinan umum bahwa mobil bermesin besar berarti lebih aman dan responsif, terutama saat dibutuhkan akselerasi mendadak atau dalam situasi darurat.
meskipun tidak selalu sepenuhnya benar, persepsi ini cukup berpengaruh terhadap keputusan membeli mobil besar.
sebagian pengemudi merasa lebih percaya diri di balik kemudi mobil berbodi besar dan bertorsi tinggi, karena dianggap lebih stabil saat menyalip di jalan tol atau saat membawa keluarga dalam perjalanan jauh.
5. faktor budaya dan pengaruh media
budaya konsumtif yang berkembang di masyarakat, ditambah dengan eksposur media dan influencer otomotif, juga berkontribusi pada popularitas mobil boros.
tayangan sinetron, konten youtube otomotif, hingga promosi dari selebriti sering kali menampilkan mobil-mobil mewah sebagai simbol sukses, tanpa menyinggung biaya operasionalnya.
hal ini membentuk persepsi bahwa memiliki mobil seperti jeep wrangler atau fortuner adalah pencapaian hidup, meski tidak semua pembeli memahami (atau mempedulikan) seberapa boros konsumsi bbm mobil tersebut.
6. tersedianya opsi kredit dan mobil bekas
harga mobil-mobil boros bbm memang mahal saat baru, namun pasar mobil bekas menawarkan harga lebih terjangkau.
innova bensin generasi awal, misalnya, kini bisa didapatkan dengan harga rp 150–200 juta. sementara pajero sport tahun lama bisa turun hingga rp 300 jutaan.
dengan fasilitas kredit yang mudah diakses, banyak konsumen memilih mobil bekas dengan fitur mewah dan tampilan gagah, meski konsekuensinya adalah pengeluaran rutin untuk bbm yang tinggi.
7. kurangnya kesadaran akan efisiensi jangka panjang
masih banyak konsumen yang belum menghitung biaya total kepemilikan (total cost of ownership).
mereka fokus pada harga beli atau tampilan kendaraan, dan mengabaikan pengeluaran jangka panjang seperti bahan bakar, servis, hingga depresiasi.
mobil dengan konsumsi 6 km/liter tentu akan lebih membebani dompet dibandingkan mobil 15 km/liter jika digunakan setiap hari.
namun, tanpa edukasi konsumen yang memadai, efisiensi bbm kerap diabaikan begitu saja.
fenomena mobil boros bbm yang tetap laris menunjukkan adanya benturan antara gaya hidup dan logika ekonomi.
di satu sisi, mobil adalah kebutuhan praktis.
di sisi lain, mobil adalah simbol gaya dan gengsi sosial.
selama persepsi tentang prestise dan keunggulan mobil besar masih kuat di benak konsumen, maka mobil-mobil seperti land cruiser, pajero, dan fortuner tetap akan memiliki pasar tersendiri.
meskipun dunia otomotif mulai bergerak ke arah elektrifikasi dan efisiensi energi.
namun begitu, edukasi publik tetap penting.
konsumen perlu memahami bahwa memilih mobil bukan hanya soal tampilan dan gengsi, tetapi juga soal efisiensi, keberlanjutan, dan kemampuan keuangan jangka panjang.
bagi sebagian orang, mobil boros mungkin tak masalah.
tapi bagi banyak orang lainnya, mobil irit justru menyelamatkan anggaran bulanan dan memberi ruang untuk kebutuhan hidup yang lebih penting.
di tengah naik-turunnya harga bahan bakar minyak (bbm), efisiensi konsumsi bensin menjadi salah satu pertimbangan penting saat membeli mobil.
untuk diketahui, berikut  6 mobil paling boros bbm berdasarkan data konsumsi rata-rata serta ulasan dari pengguna dan komunitas otomotif.
1. toyota land cruiser – hanya 6 km/liter
toyota land cruiser memang dikenal sebagai raja suv sejati.
mengusung mesin besar dan sasis tangguh, kendaraan ini menjadi pilihan utama untuk medan berat.
selain itu, touring lintas provinsi, hingga kegiatan off-road ekstrem.
namun, kemampuannya yang luar biasa itu harus ditebus dengan efisiensi bbm yang rendah.
land cruiser hanya mampu menempuh sekitar 6 kilometer per liter.
2. jeep wrangler – tangguh tapi rakus bbm (7 km/liter)
jeep wrangler, suv ikonik asal amerika serikat, menempati posisi kedua.
dengan tampilan klasik dan kemampuan menaklukkan berbagai medan, mobil ini menjadi idaman para pecinta off-road.
pada varian jl, jeep wrangler mengusung mesin 1.995 cc turbo 4 silinder yang menghasilkan tenaga hingga 270 dk dan torsi 400 nm.
sayangnya, konsumsi bbm-nya cukup menguras kantong karena hanya mencatat sekitar 7 km/liter.
tak heran jika wrangler disebut sebagai mobil yang menukar bensin dengan petualangan.
3. mitsubishi pajero sport – gagah tapi boros (8 km/liter)
mitsubishi pajero sport adalah suv andalan mitsubishi di indonesia, terkenal karena ketangguhan dan tampilannya yang maskulin.
kendaraan ini dibekali mesin besar, seperti 2.500 cc dan 2.400 cc diesel turbo, tergantung variannya.
walau memiliki reputasi baik dalam hal kenyamanan dan daya angkut, efisiensi bbm-nya berada di angka 8 km/liter.
untuk penggunaan jarak jauh atau jalanan kota yang padat, konsumsi bahan bakarnya tergolong tinggi.
4. ford everest – 9 km/liter, suv amerika serupa cerita
ford everest, suv asal amerika serikat yang sempat mencuri perhatian pasar indonesia, dibekali mesin turbodiesel 3.196 cc.
tenaga yang besar memang mendukung performa tangguhnya, terutama di rute pegunungan atau perjalanan jarak jauh.
namun sayangnya, everest hanya mencatat efisiensi 9 km/liter.
5. toyota fortuner – populer tapi sahabat spbu (9 km/liter)
toyota fortuner adalah suv menengah yang sangat populer di indonesia.
desainnya yang maskulin dan ground clearance tinggi menjadikannya favorit di berbagai daerah.
terutama untuk perjalanan antarkota atau daerah dengan infrastruktur jalan kurang memadai.
namun, varian bensinnya yang mengusung mesin 2.700 cc dikenal cukup boros, hanya mencatat 9 km/liter.
sementara itu, varian diesel lebih baik dengan catatan 12 km/liter.
6. kijang innova bensin – legenda keluarga tapi konsumsi tinggi (8,6 km/liter)
kijang innova sudah menjadi legenda di kalangan mobil keluarga indonesia.
dikenal luas sejak era kijang generasi pertama, model innova hingga kini tetap menjadi primadona untuk keluarga besar maupun mobil dinas pemerintahan.
namun, khusus untuk varian mesin bensin 2.000 cc dengan kode 1tr-fe, konsumsi bbm-nya cukup tinggi, sekitar 8,6 km/liter.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 25 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan