Mengapa Mobil Boros BBM Cukup Laris dan Pemiliknya Crazy Rich? Simak Alasannya !
Alasan mobil boros masih laku di Indonesia-Foto : Dokumen Palpos-
Pengguna kelas atas yang memiliki daya beli tinggi cenderung memilih kenyamanan dan fitur dibanding efisiensi semata.
Apalagi jika kendaraan dipakai untuk perjalanan jauh bersama keluarga atau keperluan bisnis, kenyamanan menjadi prioritas utama.
4. Tenaga Besar Lebih Aman
Ada pula keyakinan umum bahwa mobil bermesin besar berarti lebih aman dan responsif, terutama saat dibutuhkan akselerasi mendadak atau dalam situasi darurat.
Meskipun tidak selalu sepenuhnya benar, persepsi ini cukup berpengaruh terhadap keputusan membeli mobil besar.
Sebagian pengemudi merasa lebih percaya diri di balik kemudi mobil berbodi besar dan bertorsi tinggi, karena dianggap lebih stabil saat menyalip di jalan tol atau saat membawa keluarga dalam perjalanan jauh.
5. Faktor Budaya dan Pengaruh Media
Budaya konsumtif yang berkembang di masyarakat, ditambah dengan eksposur media dan influencer otomotif, juga berkontribusi pada popularitas mobil boros.
Tayangan sinetron, konten YouTube otomotif, hingga promosi dari selebriti sering kali menampilkan mobil-mobil mewah sebagai simbol sukses, tanpa menyinggung biaya operasionalnya.
Hal ini membentuk persepsi bahwa memiliki mobil seperti Jeep Wrangler atau Fortuner adalah pencapaian hidup, meski tidak semua pembeli memahami (atau mempedulikan) seberapa boros konsumsi BBM mobil tersebut.
6. Tersedianya Opsi Kredit dan Mobil Bekas
Harga mobil-mobil boros BBM memang mahal saat baru, namun pasar mobil bekas menawarkan harga lebih terjangkau.
Innova bensin generasi awal, misalnya, kini bisa didapatkan dengan harga Rp 150–200 juta. Sementara Pajero Sport tahun lama bisa turun hingga Rp 300 jutaan.
Dengan fasilitas kredit yang mudah diakses, banyak konsumen memilih mobil bekas dengan fitur mewah dan tampilan gagah, meski konsekuensinya adalah pengeluaran rutin untuk BBM yang tinggi.
7. Kurangnya Kesadaran Akan Efisiensi Jangka Panjang
- Tag
- Share
-
-
