Iran Gempur Pangkalan AS di Qatar: Operasi 'Bashayer Al-Fath' Dimulai !

Serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Qatar dimulai-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:4 Pulau Diperebutkan Aceh dan Sumatera Utara: Potensi Migas Masih Misteri ?

Kementerian Pertahanan Qatar merespons cepat situasi tersebut dengan menyatakan bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat sejumlah rudal yang masuk, dan memastikan tidak ada korban jiwa di wilayahnya.

Meski demikian, efek guncangan dan serpihan rudal menimbulkan kepanikan di sekitar Doha.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar secara terbuka mengecam keras serangan Iran, menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara, hukum internasional, dan Piagam PBB.

BACA JUGA:Waspadai Dampak Ekonomi Konflik Iran-Israel

BACA JUGA:Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik Iran-Israel

Dalam pernyataan tegasnya, pemerintah Qatar menegaskan bahwa mereka berhak melakukan pembalasan secara proporsional atas segala bentuk agresi yang menyasar wilayahnya.

“Kami tidak menerima adanya penggunaan wilayah Qatar sebagai ajang konflik antara negara-negara besar,” kata juru bicara kementerian.

Efek eskalasi tak hanya dirasakan di Qatar. Kementerian Dalam Negeri Bahrain melaporkan bahwa sirene darurat berbunyi di beberapa wilayah negara itu, menyusul deteksi aktivitas rudal di udara.

Otoritas meminta warganya untuk berlindung di tempat tertutup dan tetap waspada hingga peringatan dicabut.

Beberapa laporan media lokal menyebutkan bahwa sistem radar Bahrain menangkap lintasan rudal balistik yang melintas di atas kawasan timur Teluk, kemungkinan menuju pangkalan militer AS di Irak atau kawasan Laut Arab.

Serangan Iran terhadap pangkalan AS di Qatar bukan tanpa peringatan.

Dua hari sebelumnya, Ali Akbar Velayati, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan bahwa setiap negara yang mengizinkan wilayahnya digunakan untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target sah.

“Amerika telah menyerang kami di tanah kami. Maka, kami memiliki hak penuh untuk membalas, baik kepada pelaku langsung maupun kepada pihak yang memfasilitasi serangan tersebut,” kata Velayati dalam wawancara dengan Fars News.

Pernyataan ini kini terbukti bukan ancaman kosong, melainkan sinyal awal bahwa Teheran siap menanggapi serangan dengan eskalasi lintas batas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan