Iran Diserang, Dunia Bergejolak : Di Mana Posisi Rusia dan China ?

Iran Diserang, Dunia Bergejolak-Foto: ANTARA-
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Bentuk Satgas CSR Perusahaan Tambang dan Energi
Banyak kalangan yang menyatakan sulit melakukannya, walau Trump sudah memerintahkan armada militer AS mendekat ke Iran.
Ini karena situasi Iran kini berbeda dengan situasi Irak pada 2003.
Jika pada 2003, banyak negara Timur Tengah yang melibatkan diri dalam memerangi Irak, maka saat ini situasi seperti itu sulit terjadi, termasuk Arab Saudi yang sejak dua tahun lalu menormalisasi hubungan diplomatik dengan Iran.
Iran juga memiliki kemampuan melawan yang lebih kuat ketimbang Saddam Hussein.
Bukti terakhir adalah hujan rudal belakangan ini ke kota-kota Israel, padahal selama bertahun-tahun Iran dijerat sanksi yang seharusnya menutup akses mereka ke pasar teknologi perang dan persenjataan global.
Sepanjang Israel berdiri tak ada yang bisa menyerang jauh ke dalam wilayah Israel, kecuali Iran saat ini.
Tapi kartu lain yang tidak dalam genggaman AS dan Israel adalah fakta bahwa Iran sudah masuk bagian dari jejaring pengaruh global Rusia dan China.
Presiden Vladimir Putin yang pada 15 Januari 2025 meneken Pakta Kemitraan Strategis bersama Presiden Iran Masoud Pezeshkian, pasti tak akan mau kehilangan sekutu Rusia yang masih tersisa di Timur Tengah setelah Bashar al-Assad tumbang tahun lalu di Suriah.
Posisi Iran terlalu istimewa di mata Rusia, walau di masa kuno acap terlibat perang.
Terletak di selatan Rusia dan dekat dengan tetangga-tetangga Rusia yang berusaha menjauhi Rusia, Iran sangat instrumental bagi Rusia. Bahkan negara ini membantu Rusia dalam perang dengan Ukraina.
Putin akan sulit menerima rezim baru Iran yang condong ke Barat, karena itu sama artinya dengan merusak kepentingan global Rusia dan sekaligus mengurung Rusia.
Lihatlah peta global, Iran cukup dekat dengan negara-negara bekas Uni Soviet, termasuk Georgia, yang hingga kini tak memadamkan hasrat bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Skenario Iran yang pro AS juga membahayakan kepentingan Rusia di Asia Tengah dan Kaspia yang tepinya berbatasan dengan Azerbaijan, Turkmenistan, dan Kazakhstan, yang semuanya vital bagi kepentingan nasional dan keamanan Rusia.
Maka, jika Iran dirontokkan, itu sama artinya membuat Rusia merasa makin dikepung, padahal negara ini sudah direpotkan oleh perang di Ukraina, dan di tepi barat perbatasan mereka dihadapkan dengan negara-negara NATO yang sebagian besar bekas Uni Soviet dan eks Pakta Warsawa, kecuali Finlandia.