Dodol Garut: Cita Rasa Tradisional yang Melegenda dan Mendunia

Proses pembuatan Dodol Garut secara tradisional yang masih dipertahankan hingga kini, menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara.-foto:Istimewa-
BACA JUGA:Ternyata Bayam Bisa Dibuat Keripik, Camilan Sehat yang Mulai Digemari!
Seluruh bahan dicampur dalam kuali besar dan dimasak hingga mengental dan berubah warna menjadi coklat pekat. Setelah matang, adonan dibiarkan dingin dan dipotong-potong sesuai ukuran sebelum dikemas.
Dalam perkembangannya, Dodol Garut mengalami banyak inovasi, baik dari segi rasa, bentuk, maupun kemasan.
Tidak hanya tersedia dalam rasa original, kini dodol hadir dengan aneka rasa seperti stroberi, susu, pandan, moka, jahe, hingga keju.
Inovasi rasa ini bertujuan untuk mengikuti selera konsumen yang semakin beragam.
Beberapa produsen juga mengemas dodol dalam bentuk mini dan praktis, memudahkan konsumen untuk membawa dan mengonsumsi dodol kapan saja.
Ada juga yang menciptakan dodol premium dengan kemasan eksklusif untuk pasar oleh-oleh kelas atas dan ekspor.
Sentra Produksi dan UMKM Dodol Garut
Garut memiliki beberapa sentra produksi dodol, di antaranya di kawasan Tarogong, Samarang, dan Banyuresmi.
Di daerah-daerah ini, masyarakat telah lama menggantungkan hidupnya dari industri dodol.
Bahkan, lebih dari 300 unit usaha kecil dan menengah (UMKM) terlibat dalam produksi dan distribusi dodol.
UMKM ini tidak hanya menyediakan lapangan kerja bagi ribuan warga, tetapi juga menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
Pemerintah daerah pun secara aktif memberikan pelatihan, bantuan peralatan, hingga pendampingan pemasaran agar UMKM dodol Garut mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Popularitas Dodol Garut tidak hanya terbatas di pasar nasional.
Produk ini telah merambah pasar internasional seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Timur Tengah, hingga Eropa.