Dodol Garut: Cita Rasa Tradisional yang Melegenda dan Mendunia

Proses pembuatan Dodol Garut secara tradisional yang masih dipertahankan hingga kini, menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara.-foto:Istimewa-
Bahkan, dalam beberapa pameran produk makanan di luar negeri, Dodol Garut selalu menjadi daya tarik tersendiri karena keunikan rasa dan bentuknya.
Keberhasilan ini tak lepas dari upaya pemerintah daerah dan para pelaku usaha yang terus berinovasi dalam pengemasan, promosi digital, dan peningkatan mutu produk.
Dodol Garut juga telah memiliki sertifikasi halal dan izin edar dari BPOM, yang menjadi syarat penting untuk menembus pasar ekspor.
Keberadaan Dodol Garut turut mendukung geliat wisata kuliner di kabupaten ini.
Banyak wisatawan yang datang ke Garut tidak hanya untuk berlibur di tempat wisata alam seperti Cipanas atau Papandayan, tetapi juga untuk berburu dodol langsung dari pabrik atau sentra produksinya.
Beberapa produsen bahkan membuka ruang edukasi bagi wisatawan untuk melihat langsung proses pembuatan dodol.
Aktivitas ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi wisatawan keluarga dan pelajar.
Meski sudah dikenal luas, Dodol Garut tetap menghadapi tantangan.
Persaingan produk sejenis dari daerah lain, naiknya harga bahan baku, hingga tantangan digitalisasi pemasaran masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
Namun demikian, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, semangat inovasi para pelaku UMKM, dan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal, Dodol Garut diyakini akan terus bertahan dan berkembang di masa depan.
Dodol Garut bukan sekadar penganan manis, melainkan warisan budaya yang patut dilestarikan.
Cita rasa, sejarah, dan peran pentingnya dalam perekonomian menjadikan dodol ini sebagai salah satu ikon kuliner Indonesia yang mampu bersaing di era global.*