Bakpia: Kue Legendaris dari Yogyakarta yang Mendunia, Kini Hadir dengan Inovasi Rasa Kekinian

Proses pembuatan bakpia di salah satu UMKM di kawasan Pathuk, Yogyakarta, masih menggunakan metode tradisional yang diwariskan turun-temurun-foto:Istimewa-

Mereka menampilkan proses pembuatan bakpia secara live di media sosial, hingga membuka outlet dengan konsep modern untuk menarik minat wisatawan muda.

Bakpia bukan hanya lezat, tetapi juga memiliki kandungan gizi. Isian kacang hijau misalnya, kaya akan protein nabati, serat, dan vitamin B.

Meskipun tetap harus dikonsumsi dalam jumlah wajar karena kadar gulanya, bakpia bisa menjadi camilan mengenyangkan dan bernutrisi.

Bakpia dengan bahan premium seperti keju dan cokelat juga memberikan rasa yang lebih mewah, meskipun biasanya lebih tinggi kalori.

Untuk itu, beberapa produsen kini juga mulai mengembangkan bakpia rendah gula atau versi vegan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat.

Sebagai warisan kuliner Nusantara, bakpia patut dilestarikan dan terus dikenalkan kepada generasi muda.

Pemerintah daerah bersama pelaku industri pariwisata kerap menggelar festival kuliner dan pelatihan UMKM untuk memastikan keberlangsungan produksi bakpia di Yogyakarta.

“Bakpia bukan hanya oleh-oleh, tapi bagian dari sejarah dan budaya Jogja. Harus kita jaga dan kembangkan,” ujar Rina Wulandari, pelaku UMKM bakpia generasi kedua di Pathuk.

Dengan kombinasi antara nilai tradisional dan sentuhan modern, bakpia terus menunjukkan eksistensinya di tengah persaingan industri makanan.

Inovasi, adaptasi teknologi, dan komitmen menjaga kualitas menjadikan bakpia bukan hanya kue nostalgia, tapi juga komoditas yang menjanjikan untuk masa depan.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan