20 Diler BYD Tutup di China: Ini Klarifikasi dan Jaminan dari BYD Indonesia !

Penutupan sebanyak 20 diler BYD di Provinsi Shandong, China, yang dioperasikan oleh Shandong Qiancheng Holdings Co., Ltd., mengundang perhatian luas, termasuk dari pasar otomotif Indonesia-Foto : Dokumen Palpos-
Pada Mei 2025, BYD berhasil menjual 382.476 unit kendaraan secara global, meningkat 0,63 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 15,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kenaikan ini memperlihatkan bahwa kejadian tersebut tidak mencerminkan performa bisnis BYD secara keseluruhan. Kami tetap berada di jalur yang positif dan stabil,” tegas Luther.
Shandong Qiancheng Holdings Co., Ltd. merupakan salah satu mitra strategis utama BYD di wilayah Shandong.
BACA JUGA:SUV Sangar Bertenaga Buas Ini Turun Harga Rp92 Juta: Bikin Jeep Rubicon Ketar Ketir !
Sejak berdiri pada 2014, Qiancheng berkembang pesat dan mengelola lebih dari 20 showroom dan pusat layanan 4S (Sales, Service, Sparepart, Survey) BYD di wilayah tersebut.
Pada puncak kejayaannya, Qiancheng mencatatkan penjualan tahunan mencapai 3 miliar yuan atau sekitar 420 juta dolar AS, dan mempekerjakan lebih dari 1.200 staf.
Bahkan, pada April 2024, Chairman BYD Wang Chuanfu sempat mengunjungi markas Qiancheng di Jinan, menandakan hubungan kemitraan yang kuat antara keduanya.
Namun, sejak awal 2025, muncul sejumlah tanda masalah keuangan di internal perusahaan tersebut.
Laporan media otomotif China, CarNewsChina, menyebutkan bahwa mulai April 2025, operasional diler Qiancheng mulai terganggu, dan pada akhir Mei, sebanyak 20 diler resmi BYD yang dikelola perusahaan tersebut terpaksa ditutup karena krisis operasional yang parah.
Penutupan diler ini juga menyebabkan lebih dari 1.000 konsumen BYD di Shandong kehilangan akses terhadap layanan purnajual dan jaminan kendaraan mereka.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelanggan, BYD pusat telah mengambil langkah untuk mengatasi dampak dari krisis mitra lokal ini.
Menurut Luther Panjaitan, BYD telah mengakuisisi beberapa diler di lokasi terdampak untuk menjaga keberlangsungan layanan dan memastikan hak-hak konsumen tetap terlindungi.
“Kami turut prihatin terhadap hal yang menimpa rekanan kami tersebut. Kami telah mengambil langkah positif, termasuk mengakuisisi beberapa diler yang terdampak dan memastikan agar konsumen tetap mendapatkan layanan terbaik,” katanya.