Gojek Tegaskan Layanan Tetap Berjalan Meski Ada Demo Ojol: Ini Penjelasannya !

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk memastikan bahwa operasional layanan Gojek tetap berjalan normal dan dapat digunakan oleh seluruh pelanggan seperti biasa-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Kunjungan Wisatawan ke Sumsel Tembus 5 Juta

Pihak Gojek juga menyatakan tetap mendukung mitra driver yang melanjutkan kegiatan operasional dan menyelesaikan pesanan seperti biasa.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlangsungan layanan bagi pelanggan dan kelangsungan pendapatan mitra itu sendiri.

Aksi demo ojol yang akan digelar oleh beberapa aliansi pengemudi, antara lain menyoroti dua isu utama: persentase komisi aplikasi yang dianggap memberatkan, serta kejelasan status kemitraan antara mitra dan perusahaan.

BACA JUGA:Sopir Feeder LRT Senyum Sumringah : Gaji Dibayar Pemkot Palembang !

BACA JUGA:BMKG Imbau Warga Waspadai Kabut Tebal di Palembang : Jarak Pandang Terbatas 600 Meter !

Para pengemudi menyuarakan bahwa potongan dari hasil pendapatan yang diambil oleh perusahaan aplikasi dinilai terlalu tinggi, sehingga menyulitkan mereka di tengah tekanan ekonomi dan kenaikan biaya hidup.

Selain itu, mereka juga meminta kejelasan hukum dan perlindungan sosial bagi para pengemudi yang selama ini berstatus sebagai mitra, bukan karyawan tetap.

Menanggapi hal ini, Gojek menjelaskan bahwa skema komisi yang diterapkan telah sesuai dengan regulasi resmi pemerintah.

Biaya layanan (komisi) untuk layanan transportasi roda dua merujuk pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 Tahun 2022, yang menetapkan dua komponen biaya, yakni:

Biaya tidak langsung: berupa sewa penggunaan aplikasi, maksimum 15 persen.

Biaya penunjang layanan: sebesar 5 persen.

Total potongan maksimal sebesar 20 persen ini, menurut Gojek, digunakan untuk mendukung sistem operasional, teknologi, promosi, dan kelancaran pemesanan pelanggan.

“Kami melaporkan secara berkala kepada Kementerian Perhubungan terkait penggunaan komisi ini. Tujuannya untuk memastikan transparansi serta keberlangsungan pendapatan mitra,” terang Ade Mulya.

Isu lainnya yang turut mencuat adalah mengenai status hubungan kerja antara driver dan perusahaan aplikasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan