Diduga Usai Cekcok dengan Pacar : Pemuda di Palembang Ditemukan Begini !

Korban Yadi dievakuasi ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk dilakukan visum.-Foto: Istimewa-
Hingga kini, belum ada pihak keluarga korban yang bersedia memberikan keterangan lebih jauh kepada awak media.
Beberapa warga yang mengenal korban menyatakan bahwa Yadi dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup.
Dalam beberapa bulan terakhir, ia juga sering terlihat murung dan menyendiri.
Beberapa tetangga menduga korban tengah menghadapi tekanan berat, meski tidak pernah mengutarakannya secara terbuka.
“Belakangan ini memang dia sering kelihatan melamun di depan rumah. Kami pikir biasa saja. Tapi ternyata dia mungkin menyimpan beban pikiran berat,” ujar Rizal, salah satu tetangga korban.
Beberapa warga lainnya menyebutkan bahwa hubungan korban dengan pasangannya memang kerap mengalami pasang surut.
“Kadang malam-malam terdengar suara ribut, entah lewat telepon atau langsung datang. Tapi kami tidak pernah menyangka akan berujung seperti ini,” tambah seorang ibu rumah tangga yang enggan disebut namanya.
Kompol Alex juga meminta agar masyarakat tidak berspekulasi atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait penyebab kematian korban.
Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan belum menyimpulkan motif pasti dari kejadian tersebut.
“Kami minta masyarakat bijak dalam menanggapi informasi. Jangan mudah menyebarkan kabar yang belum jelas sumbernya. Kita sedang mendalami semua kemungkinan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sosial, terutama jika ada tanda-tanda seseorang mengalami gangguan emosional atau tekanan batin.
“Kalau ada tetangga atau kerabat yang terlihat depresi, cobalah dekati dan bantu. Bisa jadi tindakan kecil bisa mencegah kejadian tragis seperti ini,” pesan Kompol Alex.
Kasus Yadi menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh persoalan hubungan asmara di Palembang dan sekitarnya.
Berdasarkan data sementara dari pihak kepolisian, sepanjang awal tahun 2025, sudah tercatat beberapa kasus serupa di wilayah hukum Polrestabes Palembang.
Psikolog lokal menyatakan bahwa tekanan emosional yang tidak disalurkan secara sehat sering kali menjadi pemicu tindakan ekstrem seperti ini.