Diduga Usai Cekcok dengan Pacar : Pemuda di Palembang Ditemukan Begini !

Reporter: Romi |

Editor: Dahlia |

Sabtu , 03 May 2025 - 21:33

Korban Yadi dievakuasi ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk dilakukan visum.-Foto: Istimewa-

Beberapa warga yang mendengar kabar langsung mendatangi lokasi kejadian, sementara Ketua RT segera menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Mendapat laporan dari masyarakat, petugas piket dari Polsek Sukarami, bersama dengan tim Reskrim dan Inafis Polrestabes Palembang, langsung mendatangi lokasi kejadian.

Setibanya di sana, petugas segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar rumah korban.

Kapolsek Sukarami, Kompol Alex, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidup karena permasalahan pribadi yang berkaitan dengan hubungan asmara.

“Berdasarkan keterangan awal dari saksi, sebelum kejadian, korban sempat terdengar bertengkar melalui telepon dengan seorang perempuan yang diduga adalah pacarnya,” ujar Kompol Alex.

Ia menjelaskan, suara cekcok itu sempat terdengar cukup keras dari dalam rumah korban pada sore hari sebelum peristiwa gantung diri terjadi.

Beberapa tetangga menduga ada masalah serius yang sedang dihadapi Yadi.

Dugaan sementara polisi mengarah pada motif asmara, meskipun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Dalam telepon seluler korban, ditemukan pesan-pesan percakapan yang menunjukkan adanya pertengkaran antara korban dan seseorang yang disinyalir sebagai kekasihnya.

“Saat ini HP korban sudah diamankan untuk kebutuhan penyelidikan. Kita masih mendalami apakah ada unsur pemicu lain selain persoalan asmara,” tambah Kompol Alex.

Korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk dilakukan visum et repertum dan pemeriksaan medis lainnya.

diduga usai cekcok dengan pacar : pemuda di palembang ditemukan begini !                            koranpalpos.com – warga jalan kedamaian, kelurahan kebun bunga, kecamatan sukarami, palembang, sumatera selatan, dikejutkan oleh penemuan seorang pria yang tewas dalam kondisi mengenaskan pada jumat malam, 2 mei 2025.
pria tersebut ditemukan tergantung di jendela rumahnya sendiri, diduga mengakhiri hidup akibat depresi usai terlibat pertengkaran dengan kekasihnya.
korban diketahui bernama yadi (40), seorang pria yang tinggal di kawasan tersebut.
peristiwa tragis itu pertama kali diketahui warga sekitar sekitar pukul 21.00 wib, ketika seorang tetangga melihat kondisi janggal dari arah jendela rumah korban.
baca juga:duel berdarah di depan lippo plaza: jukir ditusuk driver ojek, pelaku ditangkap saat berobat
baca juga:warga dusun ii desa bakung geger, seorang pria ditemukan tewas gantung diri di pohon
“waktu itu ada warga yang curiga karena lampu rumah masih menyala, tapi tidak ada aktivitas. pas dicek lewat jendela, korban sudah tergantung,” ujar asmadi (56), ketua rt setempat saat ditemui wartawan pada sabtu (3/5/2025).
menurut asmadi, tubuh korban ditemukan tergantung dengan menggunakan ikat pinggang yang diikatkan di bagian atas jendela rumah.
warga yang panik langsung berinisiatif masuk ke dalam rumah dan mencoba menurunkan korban, berharap masih bisa diselamatkan.
namun sayangnya, nyawa yadi tidak tertolong.
baca juga:polisi buru pelaku yang membunuh sopir truk minyak di pt hindoli keluang : identitas sudah dikantongi !
baca juga:gudang senpi di palembang terbongkar : di sini lokasinya !
“warga sempat memutuskan tali ikat pinggang yang menjerat leher korban dan membaringkannya di teras rumah. tapi setelah dicek, ternyata korban sudah meninggal dunia,” tutur asmadi.
peristiwa tersebut sontak membuat geger warga sekitar.
beberapa warga yang mendengar kabar langsung mendatangi lokasi kejadian, sementara ketua rt segera menghubungi pihak kepolisian untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
mendapat laporan dari masyarakat, petugas piket dari polsek sukarami, bersama dengan tim reskrim dan inafis polrestabes palembang, langsung mendatangi lokasi kejadian.
baca juga:100 kali beraksi mencuri motor : raja curanmor palembang akhirnya tertangkap !
baca juga:tertangkap tangan, pemuda di ogan ilir diduga edarkan sabu
setibanya di sana, petugas segera melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar rumah korban.
kapolsek sukarami, kompol alex, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
ia menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidup karena permasalahan pribadi yang berkaitan dengan hubungan asmara.
“berdasarkan keterangan awal dari saksi, sebelum kejadian, korban sempat terdengar bertengkar melalui telepon dengan seorang perempuan yang diduga adalah pacarnya,” ujar kompol alex.
ia menjelaskan, suara cekcok itu sempat terdengar cukup keras dari dalam rumah korban pada sore hari sebelum peristiwa gantung diri terjadi.
beberapa tetangga menduga ada masalah serius yang sedang dihadapi yadi.
dugaan sementara polisi mengarah pada motif asmara, meskipun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
dalam telepon seluler korban, ditemukan pesan-pesan percakapan yang menunjukkan adanya pertengkaran antara korban dan seseorang yang disinyalir sebagai kekasihnya.
“saat ini hp korban sudah diamankan untuk kebutuhan penyelidikan. kita masih mendalami apakah ada unsur pemicu lain selain persoalan asmara,” tambah kompol alex.
korban kemudian dievakuasi ke rs bhayangkara m hasan palembang untuk dilakukan visum et repertum dan pemeriksaan medis lainnya.
hingga kini, belum ada pihak keluarga korban yang bersedia memberikan keterangan lebih jauh kepada awak media.
beberapa warga yang mengenal korban menyatakan bahwa yadi dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup.
dalam beberapa bulan terakhir, ia juga sering terlihat murung dan menyendiri.
beberapa tetangga menduga korban tengah menghadapi tekanan berat, meski tidak pernah mengutarakannya secara terbuka.
“belakangan ini memang dia sering kelihatan melamun di depan rumah. kami pikir biasa saja. tapi ternyata dia mungkin menyimpan beban pikiran berat,” ujar rizal, salah satu tetangga korban.
beberapa warga lainnya menyebutkan bahwa hubungan korban dengan pasangannya memang kerap mengalami pasang surut.
“kadang malam-malam terdengar suara ribut, entah lewat telepon atau langsung datang. tapi kami tidak pernah menyangka akan berujung seperti ini,” tambah seorang ibu rumah tangga yang enggan disebut namanya.
kompol alex juga meminta agar masyarakat tidak berspekulasi atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait penyebab kematian korban.
ia menegaskan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan belum menyimpulkan motif pasti dari kejadian tersebut.
“kami minta masyarakat bijak dalam menanggapi informasi. jangan mudah menyebarkan kabar yang belum jelas sumbernya. kita sedang mendalami semua kemungkinan,” ujarnya.
ia juga mengimbau warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sosial, terutama jika ada tanda-tanda seseorang mengalami gangguan emosional atau tekanan batin.
“kalau ada tetangga atau kerabat yang terlihat depresi, cobalah dekati dan bantu. bisa jadi tindakan kecil bisa mencegah kejadian tragis seperti ini,” pesan kompol alex.
kasus yadi menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh persoalan hubungan asmara di palembang dan sekitarnya.
berdasarkan data sementara dari pihak kepolisian, sepanjang awal tahun 2025, sudah tercatat beberapa kasus serupa di wilayah hukum polrestabes palembang.
psikolog lokal menyatakan bahwa tekanan emosional yang tidak disalurkan secara sehat sering kali menjadi pemicu tindakan ekstrem seperti ini.
kurangnya akses terhadap konseling atau dukungan psikologis juga memperparah kondisi mental korban.
kematian tragis yadi menjadi pengingat bahwa persoalan pribadi, terutama terkait hubungan asmara, tidak boleh dianggap sepele.
komunikasi sehat, dukungan dari lingkungan sekitar, dan keterbukaan dalam menyampaikan tekanan batin bisa menjadi kunci untuk mencegah tindakan nekat.
pihak keluarga saat ini masih dalam suasana berduka dan belum bersedia memberikan pernyataan kepada media.
sementara itu, aparat kepolisian memastikan akan mengusut tuntas latar belakang kejadian ini dan berharap tidak ada lagi insiden serupa yang terulang.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 4 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan