Tekan Kasus Stunting di bawah 14%

Kegiatan pemberian makanan tambahan pada balita di kawasan Gandus Palembang sebagai upaya pencegahan kasus stunting. Foto:Antara--
PALEMBANG - Dinas Kesehatan Sumatera Selatan terus berupaya menekan angka kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting) dengan target pada 2025 di bawah 14 persen.
"Kami terus menjalankan berbagai program yang dapat menekan kasus stunting di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu sesuai dengan target," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman di Palembang, Rabu.
Menurut dia, untuk menekan angka stunting sesuai target yang diharapkan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel.
Dengan koordinasi itu diharapkan dapat dilakukan program penurunan angka stunting secara bersama-sama dan tepat sasaran.
BACA JUGA:Posyandu Taruna Karya Sukawinatan Jadi Tuan Rumah Assesment Kader Posyandu
BACA JUGA:Sumsel Optimalkan Gerakan Mandiri pangan
Selain itu dapat meningkatkan partisipasi masyarakat masing-masing kabupaten/kota dalam melakukan penanganan dan pencegahan kasus stunting, kata Kadinkes Sumsel.
Sementara sebelumnya Asisten II Pemkot Palembang Rudi Indawan menjelaskan bahwa pihaknya mengintensifkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) turun hingga ke pelosok kelurahan untuk menekan angka kasus stunting.
"Berdasarkan data, kasus stunting/tengkes di Ibu kota Sumsel ini secara bertahap berhasil diturunkan dalam beberapa tahun terakhir sekitar 15 persen. Angka stunting itu akan terus diturunkan menjadi 14 persen sesuai target nasional hingga akhir tahun ini," ujarnya.
Menurut dia, petugas yang tergabung dalam TPPS perlu intensif turun ke kawasan permukiman hingga pelosok kelurahan agar terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan warga.
BACA JUGA:Sebut STQH Sumsel Dorong umat Islam Pahami isi Al Quran
BACA JUGA:Tongkrongi Gerbang Sekolah untuk Lihat Presiden Prabowo
"Jalinan komunikasi yang baik antara petugas TPPS dengan masyarakat, dapat membantu melacak kasus stunting di wilayah 107 kelurahan di 18 kecamatan," jelas Rudi.(ant)