Sebut STQH Sumsel Dorong umat Islam Pahami isi Al Quran

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sumsel Syafitri Irwan pada pembukaan STQH di Kabupaten PALI. Foto :Antara--

PALEMBANG - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Selatan menyebutkan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) 2025 di Kabupaten PALI, Sumsel mendorong umat Islam untuk mempelajari, membaca, menulis, menghafal, dan memahami kandungan isi Al Quran.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sumsel Syafitri Irwan di PALI, Rabu, mengatakan bahwa STQH mendorong umat Islam untuk mempelajari, mulai dari membaca, menulis, menghafal, dan memahami kandungan Al Quran yang memberikan dampak positif ke depan.

"Jika kebiasaan membaca Al Quran ditingkatkan, tentu bakal memberikan dampak positif ke depan. Kita berharap, kemampuan masyarakat Sumsel, khususnya umat Islam, dapat meningkat dalam memahami kandungan mulia yang ada di A Quran,” katanya.

Ia menambahkan STQH Provinsi Sumsel ini diselenggarakan rutin tiap dua tahun. Berbeda dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) yang melombakan cabang secara terbatas, yaitu cabang tilawah dan hifzil quran.

BACA JUGA:Tongkrongi Gerbang Sekolah untuk Lihat Presiden Prabowo

BACA JUGA:Cegah Kecurangan dalam Program JKN

Perhelatan ini juga dijadikan ajang seleksi bagi qori dan qoriah yang disiapkan untuk menghadapi STQ Nasional di Kendari pada Oktober 2025.

“Mudah-mudahan kita mendapatkan qori dan qoriah terbaik, yang dapat mengharumkan Sumsel di ajang nasional nanti,” katanya.

Adapun STQH Provinsi Sumsel ke-28 kali ini dibuka oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru pada Selasa (22/4) sore, dan diikuti 333 peserta dari kabupaten/kota se-Sumsel.Mereka berkompetisi dalam 11 cabang lomba yang digelar hingga 28 April mendatang.

Gubernur Sumsel Herman Deru dalam arahannya mengatakan pembukaan STQH ke-28 di Kabupaten PALI begitu meriah sebagai bukti cinta masyarakat Sumsel kepada Al Quran.

“Sejak kita canangkan satu desa satu rumah tahfidz, hingga saat ini sudah lebih dari 5.000 rumah tahfidz tersebar di pelosok Sumsel. Terima kasih kepada para kyai, alim ulama, ustadz dan ustadzah, serta para penyelenggara rumah tahfidz,” ucapnya.

BACA JUGA:China Lirik Kerja Sama Penanggulangan Banjir

BACA JUGA:Walikota Ratu Dewa Resmi Membuka Festival Baca Alfatihah

Herman Deru juga menuturkan bahwa tugas menjadikan Sumsel sebagai provinsi religius, memerlukan dukungan semua pihak, tidak cukup pemerintah dan Kementerian Agama saja.(ant

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan