Lezat dan Menggoda : Patin Bakar Jadi Primadona Kuliner di Tengah Tren Makanan Sehat

Patin Bakar bukan cuma menggoda lidah, tapi juga penuh manfaat untuk tubuh-foto:instagram@jogjabikinlaper-

BACA JUGA:Ayam Kari : Makanan Lezat dengan Sejuta Manfaat Kesehatan

Dalam dunia kuliner lokal, Patin Bakar memiliki daya tarik tersendiri. Penyajiannya yang khas dengan daun pisang, sambal kecap, dan lalapan segar menjadi kombinasi yang membuat pelanggan ketagihan.

Harga yang relatif terjangkau juga menjadi alasan mengapa hidangan ini digemari semua kalangan.

Di warung sederhana, satu porsi patin bakar lengkap dengan nasi dan sambal bisa dinikmati hanya dengan Rp25.000 hingga Rp35.000.

“Kalau akhir pekan, kami bisa menjual hingga 70 porsi,” ujar Dewi, pemilik warung makan di kawasan Palembang. “Banyak pelanggan datang khusus karena ingin makan patin bakar.”

Selain rasanya yang lezat, ikan patin juga dikenal sebagai sumber protein yang rendah lemak jenuh.

Dagingnya mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung, serta vitamin D dan B12 yang penting untuk sistem imun dan metabolisme tubuh.

Menurut ahli gizi, pengolahan dengan cara dibakar adalah salah satu metode terbaik untuk menjaga kandungan nutrisi dalam ikan.

“Patin bakar jauh lebih sehat dibandingkan patin goreng karena minim minyak,” jelas dr. Sinta Rahma, ahli gizi dari RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru. “Selama bumbunya tidak terlalu banyak garam dan penyedap, patin bakar bisa dikonsumsi rutin.”

Seiring perkembangan zaman, para pelaku usaha kuliner mulai berinovasi dengan patin bakar.

Beberapa restoran menyajikannya dalam bentuk Patin Bakar Madu, Patin Bakar Sambal Matah, hingga Patin Bakar Daun Kemangi yang menawarkan pengalaman rasa yang unik.

Tak hanya itu, tren take away dan layanan pesan antar turut mendorong popularitas patin bakar ke luar daerah asalnya.

Bahkan, di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, patin bakar sudah masuk ke dalam daftar menu aplikasi makanan daring.

Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, budidaya ikan patin pun mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pemerintah daerah dan kelompok petani ikan mulai menggalakkan program budidaya patin dengan sistem bioflok untuk mencukupi kebutuhan industri kuliner.

“Pasar patin sangat terbuka, apalagi dengan semakin banyaknya pengusaha kuliner yang mengangkat menu ini,” tutur Bambang Suryadi, peternak ikan patin di Kampar, Riau.

Tag
Share