Selamat Jalan Godzilla : Nissan GT-R R35 Pamit, GT-R R36 Siap Lanjutkan Warisan

Selamat Jalan, Godzilla: Nissan GT-R R35 Pamit, GT-R R36 Siap Lanjutkan Warisan-Foto: @facebook_Kendara Indonesia-
Faktor inilah yang mendorong Nissan untuk mengakhiri produksi global GT-R R35 secara menyeluruh.
Bagi Nissan, keputusan ini bukanlah akhir dari GT-R, melainkan masa transisi menuju sesuatu yang lebih besar dan lebih canggih: GT-R R36.
Menanti Sang Penerus: GT-R R36
Desas-desus mengenai GT-R R36 sudah beredar cukup lama.
Beberapa rumor menyebutkan bahwa penerus GT-R ini akan hadir dalam format listrik penuh (EV), seiring dengan arah industri otomotif global yang bergerak menuju elektrifikasi.
Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa Nissan kemungkinan besar akan memilih pendekatan hybrid untuk GT-R R36—kombinasi antara mesin bensin dan motor listrik untuk menjaga DNA performa GT-R sembari memenuhi regulasi emisi terbaru.
Keputusan ini tampaknya menjadi titik kompromi yang masuk akal.
Penggemar GT-R tentunya menginginkan mobil yang tetap ‘bernyawa’, dengan raungan mesin dan sensasi berkendara khas GT-R, yang mungkin sulit dicapai dengan mobil listrik sepenuhnya.
Teknologi hybrid akan memungkinkan Nissan mempertahankan performa ekstrem sembari menawarkan efisiensi dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.
Warisan yang Sulit Ditandingi
Dalam 18 tahun masa baktinya, GT-R R35 telah menciptakan warisan yang sangat sulit ditandingi.
Mobil ini menjadi impian banyak anak muda, bintang di film-film Hollywood, game balap ternama seperti Gran Turismo dan Need for Speed, serta menjadi koleksi wajib para petrolhead sejati.
GT-R juga melahirkan komunitas global yang solid, dengan ratusan klub penggemar tersebar di seluruh dunia.
Para pemilik dan pecinta GT-R sering kali memodifikasi mobil mereka untuk menghasilkan tenaga yang bahkan melampaui 1.000 PS—bukti dari potensi luar biasa platform R35 ini.
Simbol Perpisahan yang Emosional