Pasar Cinde Nasibmu Kini !

Kondisi bekas bangunan Pasar Cinde setelah sempat dilakukan revitalisasi awal. -Foto : Disway-

Bekas galian pondasi pembangunan pasar cinde dipenuhi air membentuk danau di tengah bangunan.

"Akibat pasar ini kami susah, lahan parkir tidak ada, pasar jadi sepi, banyak lah kendalanya, pasar ini cuma di bongkar tapi tidak dilakukan perbaikan" kata Herman, pedagang pasar.

BACA JUGA:Kebebasan Pers Sedang tidak Baik-baik Saja !

BACA JUGA:Ini Waktu Favorit Arus Balik Mudik Lebaran 2025 Menurut Jasamarga

Hal senada juga disampaikan Yusli, akibat adanya pembongkaran pasar cinde, sebagian pedagang terpaksa tidak lagi berjualan, dikarenakan kondisi pasar yang semakin sepi.

"Kami sudah tidak bisa bicara lagi, tinggal tunggu saja, mau dibangun atau tidak silakan tergantung pemerintah, jika pemerintah tidak memiliki rasa malu dengan pasar Cinde saat ini biarkan saja, lantaran pasar Cinde ini berada di tengah kota namun terlihat kumuh, kotor dan terlihat jorok" kata Yusli, pedagang pasar Cinde.

Pasar Cinde, kini kembali menjadi sorotan publik.

Perhatian tersebut bukan karena geliat aktivitas jual belinya, melainkan karena proyek revitalisasinya yang mangkrak kini tengah diusut oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan.

Kasus ini menyeret nama-nama besar, termasuk mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo yang telah diperiksa selama delapan jam dan dicecar lebih dari 30 pertanyaan terkait proyek yang menuai kontroversi tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber Sabtu 12 April 2025, Pasar Cinde didirikan pada tahun 1933 dengan nama awal Pasar Lingkis sebab dahulunya tempat berkumpulnya para pedagang dari daerah Lingkis, Ogan Komering Ilir.

Seiring waktu, namanya berubah menjadi Pasar Cinde, diyakini berasal dari letaknya yang berdekatan dengan makam Sultan Abdurrahman, pendiri Kesultanan Palembang pada abad ke-17.

Transformasi besar terjadi pada tahun 1958, ketika Pasar Cinde dibangun ulang dengan desain arsitektur modern bergaya tropis yang mengacu pada karya arsitek kolonial ternama, Thomas Karsten.

Selain di Pasar Cinde, pilar penopang atap berbentuk cendawan terdapat di Pasar Semarang--Pasar Cinde Palembang: Jejak Sejarah yang Kini Diterpa Badai Skandal Korupsi.

Bangunan barunya memiliki ciri khas struktur atap berbentuk "cendawan" yang juga ditemukan pada Pasar Johar di Semarang.

Ciri unik pada arsitektur ini lah, hingga menjadikan Pasar Cinde sebagai salah satu bangunan modern pertama di Palembang yang menjadi ikon kota dan kebanggaan warga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan