Pasar Cinde Nasibmu Kini !

Kondisi bekas bangunan Pasar Cinde setelah sempat dilakukan revitalisasi awal. -Foto : Disway-

Selain itu, publik Kota Palembang juga berharap agar penyidikan kasus ini berjalan transparan dan tidak berhenti pada pencitraan semata.

Tak hanya itu, warga Palembang menaruh harapan besar agar Pasar Cinde tidak selamanya menjadi bangunan mati di tengah kota, melainkan bisa kembali hidup sebagai pusat ekonomi rakyat dan simbol kebanggaan sejarah Palembang.

"Ya kalau bisa kondisi Pasar Cinde dapat dikembalikan lagi seperti semula sebagai tradisional yang representatif dan berdampak perekonomian warga khusus warga setempat dan masyarakat Kota Palembang pada umumnya, " harap Randi, warga Kemuning Kota Palembang. 

Sementara itu, Pengamat Hukum, Hendra, SH menilai, persoalan ini tidak hanya menyangkut kerugian negara semata, tetapi juga mencerminkan lemahnya pengawasan dan tanggung jawab moral dalam pengelolaan aset publik.

Menurut Hendra, proyek Pasar Cinde yang bernilai ratusan miliar rupiah seharusnya menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat, bukan malah menambah daftar panjang proyek pemerintah yang mangkrak akibat dugaan korupsi.

“Ini sangat ironis. Pasar Cinde itu selain cagar budaya, juga simbol denyut ekonomi rakyat Palembang sejak dulu. Ketika proyek revitalisasinya malah berujung mangkrak karena dugaan korupsi, ini jelas bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik,” tegasnya, Minggu (13/4).

Hendra juga mengapresiasi langkah Kejaksaan Tinggi Sumsel yang membuka kembali penyidikan kasus ini dan telah memeriksa sejumlah nama penting, termasuk mantan Wali Kota Palembang.

Namun, ia mengingatkan agar proses hukum jangan berhenti hanya pada simbolisasi pemanggilan saksi, tetapi harus benar-benar sampai pada akar persoalan dan menindak semua pihak yang terlibat.

“Jangan sampai kasus ini hanya jadi konsumsi publik sementara waktu, lalu menguap tanpa hasil yang jelas. Publik butuh keadilan, butuh transparansi. Dan yang paling penting, proses hukum harus mengembalikan kerugian negara serta menyelamatkan aset publik yang terlanjur rusak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendra juga menyoroti pentingnya evaluasi sistem perencanaan dan pengawasan proyek-proyek serupa agar tidak terjadi kembali di masa depan.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur publik seperti Pasar Cinde semestinya mengedepankan prinsip kehati-hatian, baik dalam perizinan, pelaksanaan tender, maupun pengawasan anggaran

“Jangan sampai lagi ada pembangunan yang tujuannya mulia, tapi pelaksanaannya sarat manipulasi dan merugikan masyarakat luas. Pemerintah wajib belajar dari kasus Pasar Cinde agar tak mengulangi kesalahan serupa,” tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan