Bitcoin Dinilai Jadi Peluang Investasi Jangka Panjang di Tengah Krisis Global

Di tengah kondisi ini, aset kripto—terutama Bitcoin—mulai dilirik sebagai alternatif investasi jangka panjang oleh investor global maupun domestik-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Bitcoin Melonjak 40 Persen di November 2024 : Sentimen Investor Kripto Tetap Kuat !

Hal ini menambah alasan mengapa banyak investor mulai mengamati pasar kripto secara lebih serius.

Salah satu indikator meningkatnya ketertarikan terhadap Bitcoin dan kripto lainnya adalah naiknya volume transaksi sebesar 30–50 persen dalam seminggu terakhir di berbagai platform perdagangan aset digital, termasuk Indodax.

“Koreksi pasar yang terjadi beberapa waktu lalu tidak menyurutkan minat investor. Justru banyak yang memanfaatkan penurunan harga sebagai momentum untuk masuk ke pasar dan mengambil posisi strategis,” ungkap William.

BACA JUGA:Platform Kripto Ungkap Kemenangan Trump dan Data Makro AS Dorong Bitcoin Melonjak

BACA JUGA:Tembus Kapitalisasi Pasar 1,77 Triliun Dolar AS : Bitcoin Jadi Pilihan Alternatif Investasi !

Menurutnya, hal ini mencerminkan tingginya antusiasme investor kripto, terutama dari kalangan muda dan tech-savvy, yang melihat potensi keuntungan jangka panjang di balik dinamika harga jangka pendek.

Berdasarkan laporan dari salah satu perusahaan riset aset digital global, Indonesia saat ini menempati posisi ketiga tertinggi di dunia dalam tingkat adopsi kripto, di bawah India dan Vietnam.

Data tersebut diperkuat dengan jumlah investor kripto Indonesia yang telah mencapai 22,9 juta orang per akhir 2024, dan terus bertumbuh.

Angka ini menunjukkan besarnya potensi pasar kripto nasional, serta pergeseran tren investasi masyarakat ke arah aset digital.

“Minat masyarakat Indonesia terhadap kripto sangat tinggi. Kami percaya bahwa dengan sinergi antara regulator, pelaku industri, dan edukasi yang masif, Indonesia bisa menjadi pusat pertumbuhan kripto terbesar di Asia Tenggara,” tutur William.

Meski tren positif terus berkembang, William mengingatkan bahwa investasi di aset kripto tetap mengandung risiko tinggi, terutama bagi investor pemula yang belum memahami dinamika pasar secara menyeluruh.

“Gunakan dana dingin, yaitu dana yang tidak mengganggu kebutuhan pokok seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan harian. Jangan sekali-kali berinvestasi menggunakan dana darurat atau pinjaman,” pesannya.

Ia juga menyarankan agar investor pemula tidak terburu-buru mengejar keuntungan jangka pendek, melainkan membangun strategi investasi jangka panjang yang berlandaskan pada riset, disiplin, dan pemahaman risiko.

Di tengah meningkatnya minat masyarakat, regulasi menjadi aspek penting dalam menjaga kestabilan dan keberlanjutan industri kripto di Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan