Otak-Otak Khas Palembang : Cita Rasa Tradisional yang Melegenda dan Terus Digemari

Harum daun pisang yang terbakar, gurihnya ikan tenggiri, dan pedas manis sambal cuko-foto:instagram@gadis785-
KULINER,KORANPALPOS.COM - Kota Palembang dikenal sebagai surga kuliner yang kaya akan cita rasa khas Melayu dan Tionghoa.
Selain Pempek yang sudah mendunia, salah satu kuliner khas lainnya yang tak kalah populer adalah otak-otak, makanan berbahan dasar ikan yang dibungkus daun pisang dan dibakar hingga harum.
Otak-otak Palembang memiliki keunikan tersendiri dibanding otak-otak dari daerah lain seperti Bangka, Riau, atau Jakarta.
BACA JUGA:Kue Onde-Onde: Camilan Tradisional yang Populer di Indonesia
BACA JUGA:Rujak Cingur: Kuliner Khas Surabaya yang Penuh Cita Rasa
Teksturnya yang lembut, rasa ikan yang kuat, dan aroma bakaran dari daun pisang menjadikannya sajian favorit tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga para wisatawan dari berbagai penjuru nusantara.
Otak-otak dipercaya telah menjadi bagian dari budaya kuliner Palembang sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam.
Awalnya, makanan ini dibuat oleh masyarakat pesisir Sungai Musi sebagai cara untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan laut, terutama ikan tenggiri, dengan mencampurnya bersama bumbu-bumbu khas seperti santan, bawang putih, bawang merah, merica, dan sagu.
BACA JUGA:Ayam Taliwang: Kuliner Khas Lombok yang Mendunia
BACA JUGA:Bakso Kuah Merah Sajian Menggoda untuk Mengganjal Perut Lapar
Nama “otak-otak” sendiri konon berasal dari bentuk dan teksturnya yang lembut menyerupai otak manusia.
Namun, jangan salah paham makanan ini sama sekali tidak mengandung otak hewan, melainkan murni dari ikan dan bumbu pilihan.
Ciri khas utama otak-otak Palembang adalah penggunaan ikan tenggiri segar, yang memberikan rasa gurih alami.
BACA JUGA:Bongkol Ketan Penganan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Arus Modernisasi