Telur Setengah Matang : Lezat Bergizi tapi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

Sarapan telur setengah matang memang nikmat, tapi… aman nggak, ya-foto:instagram@kokobuncit-
KESEHATAN,KORANPALPOS.COM – Telur setengah matang telah menjadi salah satu pilihan sarapan favorit banyak orang di Indonesia.
Teksturnya yang lembut, rasa gurih alami dari kuning telur yang masih cair, serta kemudahannya dalam penyajian membuat telur setengah matang digemari lintas usia.
Meski begitu, di balik kelezatannya, menu sederhana ini masih memicu perdebatan, terutama terkait dengan keamanannya bagi kesehatan.
BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat Perbesar Peluang Program Bayi Tabung
BACA JUGA:Obati Ambeien dan Bisul dengan Daun Alifuru
Di sejumlah daerah di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, telur setengah matang biasa dijumpai sebagai menu sarapan di warung kopi atau restoran cepat saji.
Menu ini biasanya disajikan bersama roti bakar atau kopi panas, menjadikannya pilihan cepat dan mengenyangkan di pagi hari.
"Setiap pagi saya sarapan telur setengah matang dengan roti dan teh manis. Rasanya pas dan cepat disajikan," ujar Rina, seorang pegawai kantoran di Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Obati Diabets dan Sehatkan Kulit dengan Biji Labu
BACA JUGA:Obati Diare dan Asma dengan Biji Jambu Air
Selain mudah diolah, harga telur yang relatif murah juga menjadi alasan utama makanan ini tetap populer di tengah harga bahan pokok yang fluktuatif.
Telur mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, vitamin A, B12, D, serta mineral seperti zat besi dan selenium.
Dalam kondisi setengah matang, sebagian orang percaya bahwa kandungan nutrisi tersebut lebih terjaga karena tidak mengalami pemanasan berlebih.
BACA JUGA:Mengenal Kolonoskopi Sebagai Langkah Krusial Deteksi Dini Kanker Usus