Telur Setengah Matang : Lezat Bergizi tapi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

Sarapan telur setengah matang memang nikmat, tapi⦠aman nggak, ya-foto:instagram@kokobuncit-
BACA JUGA:Kecipir: Sayuran Kaya Manfaat yang Semakin Populer di Dapur Indonesia
Menurut ahli gizi dari Universitas Indonesia, dr. Dian Permatasari, telur setengah matang tetap menjadi sumber protein yang baik jika diolah dengan cara yang higienis.
“Telur yang dimasak setengah matang masih menyimpan sebagian besar vitaminnya, terutama vitamin B kompleks yang sensitif terhadap panas. Namun, risikonya adalah bakteri seperti Salmonella masih bisa bertahan jika telur tidak dimasak dengan benar,” jelas dr. Dian.
Di balik manfaat gizinya, konsumsi telur setengah matang menyimpan risiko kesehatan, terutama jika telur yang digunakan tidak segar atau tidak dicuci bersih sebelum diolah.
Salah satu risiko utama adalah infeksi bakteri Salmonella, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, mual, dan muntah.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pernah mengeluarkan imbauan agar masyarakat lebih berhati-hati mengonsumsi telur setengah matang, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan lansia, yang daya tahan tubuhnya lebih rentan terhadap infeksi.
“Jika memang ingin mengonsumsi telur setengah matang, pastikan telur berasal dari sumber yang terpercaya, segar, dan dicuci bersih sebelum dimasak. Memasaknya pun sebaiknya dalam air panas minimal 70 derajat Celcius selama 4-5 menit,” tambah dr. Dian.
Meskipun ada peringatan medis, banyak penggemar telur setengah matang tetap menyukainya dan bahkan menganggapnya sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Mereka berargumen bahwa di negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan, telur mentah atau setengah matang justru menjadi bagian dari kuliner tradisional yang aman dikonsumsi.
“Di Jepang, orang makan telur mentah setiap hari dan tidak masalah. Jadi saya pikir, kalau telurnya bersih dan kualitasnya bagus, tidak perlu terlalu takut,” kata Hendrik, penggemar makanan Jepang di Jakarta.
Namun, ada pula chef profesional yang menyarankan agar metode memasak disesuaikan dengan kondisi lokal, terutama karena sistem distribusi dan penyimpanan telur di Indonesia masih belum merata dari sisi standar kebersihannya.
Agar tetap bisa menikmati telur setengah matang tanpa khawatir, berikut beberapa tips yang disarankan para ahli:
Gunakan telur segar – Pastikan telur tidak retak dan simpan dalam suhu sejuk.
Cuci telur sebelum digunakan – Ini penting untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri dari cangkang.
Masak dengan suhu cukup – Rebus telur dalam air mendidih sekitar 4-5 menit agar putih telur cukup matang.