Kacang Tanah : Si Kecil Penuh Manfaat yang Semakin Dilirik Sebagai Komoditas Unggulan

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Senin , 07 Apr 2025 - 12:27

Kacang tanah bukan cuma camilan, tapi juga komoditas unggulan yang siap dorong ketahanan pangan Indonesia-foto:Istimewa-

KESEHATAN,KORANPALPOS.COM - Kacang tanah, salah satu tanaman pangan yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia, kini semakin menunjukkan potensinya sebagai sumber gizi dan komoditas bernilai ekonomi tinggi.

Dengan harga jual yang relatif stabil dan kebutuhan konsumsi dalam negeri yang terus meningkat, kacang tanah menjadi perhatian banyak petani, pelaku usaha kecil, hingga penggiat kesehatan.

Tanaman ini tumbuh subur di berbagai wilayah Indonesia, dari Pulau Jawa hingga Sulawesi.

Selain mudah dibudidayakan, kacang tanah juga dikenal memiliki masa panen yang relatif singkat, yaitu sekitar 3 hingga 4 bulan.

Hal ini menjadikannya pilihan menarik bagi petani kecil di tengah tantangan iklim yang semakin tidak menentu.

Secara nutrisi, kacang tanah mengandung berbagai zat penting seperti protein, lemak sehat, vitamin E, magnesium, serta antioksidan alami.

Kandungan protein nabatinya menjadikannya alternatif makanan bergizi tinggi, khususnya bagi masyarakat yang mengurangi konsumsi daging hewani.

Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Rina Pranata, kacang tanah sangat baik untuk kesehatan jantung.

“Lemak tak jenuh dalam kacang tanah membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular,” ujarnya.

kacang tanah : si kecil penuh manfaat yang semakin dilirik sebagai komoditas unggulan                            kesehatan,koranpalpos.com - kacang tanah, salah satu tanaman pangan yang sudah lama dibudidayakan di indonesia, kini semakin menunjukkan potensinya sebagai sumber gizi dan komoditas bernilai ekonomi tinggi.
dengan harga jual yang relatif stabil dan kebutuhan konsumsi dalam negeri yang terus meningkat, kacang tanah menjadi perhatian banyak petani, pelaku usaha kecil, hingga penggiat kesehatan.
tanaman ini tumbuh subur di berbagai wilayah indonesia, dari pulau jawa hingga sulawesi.
baca juga:jamur kuping gajah : si hitam bergizi tinggi yang menjanjikan potensi ekonomi di tengah tren pangan sehat
baca juga:kuaci dari bunga matahari: camilan sehat yang populer di indonesia
selain mudah dibudidayakan, kacang tanah juga dikenal memiliki masa panen yang relatif singkat, yaitu sekitar 3 hingga 4 bulan.
hal ini menjadikannya pilihan menarik bagi petani kecil di tengah tantangan iklim yang semakin tidak menentu.
secara nutrisi, kacang tanah mengandung berbagai zat penting seperti protein, lemak sehat, vitamin e, magnesium, serta antioksidan alami.
baca juga:jamur kuping gajah : si hitam bergizi tinggi yang menjanjikan potensi ekonomi di tengah tren pangan sehat
baca juga:kuaci dari bunga matahari: camilan sehat yang populer di indonesia
kandungan protein nabatinya menjadikannya alternatif makanan bergizi tinggi, khususnya bagi masyarakat yang mengurangi konsumsi daging hewani.
menurut ahli gizi dari institut pertanian bogor (ipb), dr. rina pranata, kacang tanah sangat baik untuk kesehatan jantung.
“lemak tak jenuh dalam kacang tanah membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (ldl) dan meningkatkan kolesterol baik (hdl), sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular,” ujarnya.
baca juga:pisang: pilihan camilan sehat dengan ragam manfaat untuk kesehatan
baca juga:minuman bersoda: populer namun perlu diwaspadai dampaknya
tak hanya itu, kacang tanah juga diketahui dapat membantu mengontrol kadar gula darah karena indeks glikemiknya yang rendah.
hal ini membuatnya cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes dengan takaran yang tepat.
kacang tanah telah menjadi bahan utama dalam berbagai sajian kuliner khas indonesia.
baca juga:imbangi pola makan tinggi lemak selama libur dengan olahraga ringan
baca juga:kenali tanda bahaya post holiday blues pasca-lebaran
dari bumbu pecel, sambal kacang untuk sate, hingga cemilan seperti kacang goreng, kacang rebus, atau kacang telur—semuanya menggambarkan betapa akrabnya bahan ini dengan lidah masyarakat.
industri rumahan pun menjadikan kacang tanah sebagai komoditas utama. misalnya, di daerah blitar, jawa timur, terdapat puluhan usaha kecil yang mengolah kacang tanah menjadi oleh-oleh khas berupa kacang asin dan kacang sangrai.
permintaan yang tinggi, terutama menjelang lebaran dan musim liburan, membuat pelaku umkm di sektor ini terus berkembang.
data dari badan pusat statistik (bps) menunjukkan bahwa produksi kacang tanah nasional pada tahun 2024 mencapai lebih dari 900 ribu ton.
namun, angka ini masih dianggap kurang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai lebih dari 1,2 juta ton per tahun.
akibatnya, indonesia masih harus mengimpor kacang tanah dari negara seperti india dan vietnam.
menteri pertanian ri, andi setiawan, menyebutkan bahwa pemerintah tengah mendorong peningkatan produksi kacang tanah nasional melalui program intensifikasi dan penyediaan benih unggul.
“kami ingin menjadikan kacang tanah sebagai salah satu komoditas strategis. selain mengurangi impor, ini juga membuka peluang ekspor jika dikelola dengan baik,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini.
meski potensinya besar, para petani kacang tanah masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti harga jual yang fluktuatif, serangan hama penyakit, serta keterbatasan akses ke pasar yang lebih luas.
di beberapa daerah, petani juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi yang diperlukan untuk menjaga kualitas hasil panen.
namun demikian, banyak komunitas tani dan koperasi mulai menjalin kerja sama dengan pelaku industri makanan serta platform digital untuk memperluas pemasaran produk kacang tanah lokal.
teknologi pertanian pun mulai diterapkan, seperti penggunaan drone untuk pemupukan dan sistem irigasi tetes untuk efisiensi air.
dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan berkelanjutan, kacang tanah diyakini akan memainkan peran penting dalam sistem pangan masa depan indonesia.
tanaman ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan manusia, tetapi juga bagi lingkungan karena mampu memperbaiki kesuburan tanah melalui proses fiksasi nitrogen.
pakar pertanian dari universitas gadjah mada, prof. dedi haryanto, menyatakan bahwa kacang tanah seharusnya menjadi bagian dari program diversifikasi pangan nasional. “kita tidak bisa terus bergantung pada beras sebagai sumber karbohidrat utama.
kacang tanah, dengan kandungan gizinya yang tinggi, bisa menjadi bagian penting dari pola makan sehat masyarakat indonesia,” jelasnya.
dengan kolaborasi antara petani, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kacang tanah tak hanya akan tetap eksis sebagai camilan lezat, tetapi juga sebagai simbol ketahanan pangan nasional yang penuh potensi.*

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 13 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan