Tak Mampu Bayar Ambulans : Seorang Ibu Bawa Pulang Jenazah Bayinya dengan Taksi Online !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Minggu , 06 Apr 2025 - 22:51

enazah bayi yang dibawa menggunakan transportasi online di NTB, Ahad (06/04/2025)-FOTO : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Kisah memilukan datang dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Seorang ibu muda bernama Yuliana (20), warga Kabupaten Sumbawa Barat, harus menelan pil pahit setelah bayinya yang lahir secara prematur meninggal dunia.

Namun duka itu belum usai—ia bahkan tak mampu membayar ongkos ambulans untuk memulangkan jenazah buah hatinya.

Tak ada pilihan lain, Yuliana bersama ibunya, Hadiatullah (53), memutuskan membawa pulang jenazah bayi itu menggunakan transportasi online dari Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB menuju kampung halamannya di Sumbawa.

Biaya ambulans yang dipatok rumah sakit sebesar Rp2,6 juta tak sanggup mereka bayar.

Sebaliknya, mereka memilih jasa transportasi daring dengan biaya hanya Rp407 ribu.

Perjalanan panjang itu terhenti ketika kendaraan yang ditumpangi mereka tiba di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, Minggu (6/4) sore.

Saat kendaraan akan memasuki kapal penyeberangan menuju Poto Tano, petugas Polsek Kayangan mendapati jenazah bayi digendong sang nenek di dalam mobil.

Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman, membenarkan peristiwa tersebut.

“Benar, kami temukan jenazah bayi digendong oleh neneknya. Karena menurut aturan jenazah tidak diperkenankan dibawa tanpa menggunakan ambulans, maka kepulangan korban tertunda,” ujarnya.

tak mampu bayar ambulans : seorang ibu  bawa pulang jenazah bayinya dengan taksi online !                            koranpalpos.com - kisah memilukan datang dari nusa tenggara barat (ntb).
seorang ibu muda bernama yuliana (20), warga kabupaten sumbawa barat, harus menelan pil pahit setelah bayinya yang lahir secara prematur meninggal dunia.
namun duka itu belum usai—ia bahkan tak mampu membayar ongkos ambulans untuk memulangkan jenazah buah hatinya.
tak ada pilihan lain, yuliana bersama ibunya, hadiatullah (53), memutuskan membawa pulang jenazah bayi itu menggunakan transportasi online dari rumah sakit umum provinsi (rsup) ntb menuju kampung halamannya di sumbawa.
baca juga:ugm pecat guru besar fakultas farmasi usai terbukti lakukan kekerasan seksual
baca juga:ini tampang pelaku yang buang mayat di lahan kosong kenanga : berikut motif dan kronologis lengkapnya !
biaya ambulans yang dipatok rumah sakit sebesar rp2,6 juta tak sanggup mereka bayar.
sebaliknya, mereka memilih jasa transportasi daring dengan biaya hanya rp407 ribu.
perjalanan panjang itu terhenti ketika kendaraan yang ditumpangi mereka tiba di pelabuhan kayangan, lombok timur, minggu (6/4) sore.
baca juga:bocah 11 tahun hanyut di sungai wall talang 9, pencarian sempat dihentikan karena keterbatasan alat
baca juga:konten kreator temukan mayat mengapung di sungai ogan, diduga bocah yang hanyut beberapa hari lalu
saat kendaraan akan memasuki kapal penyeberangan menuju poto tano, petugas polsek kayangan mendapati jenazah bayi digendong sang nenek di dalam mobil.
kepala seksi humas polres lombok timur, akp nicolas oesman, membenarkan peristiwa tersebut.
“benar, kami temukan jenazah bayi digendong oleh neneknya. karena menurut aturan jenazah tidak diperkenankan dibawa tanpa menggunakan ambulans, maka kepulangan korban tertunda,” ujarnya.
baca juga:curi 43 kelapa muda : pria asal tanjung sejaro terancam pidana 7 tahun !
baca juga:dua bocah diduga tenggelam di sungai ogan pencarian masih terus dilakukan
mengetahui situasi tersebut, petugas polsek kayangan segera bergerak cepat.
mereka mengoordinasikan bantuan dan akhirnya memfasilitasi pemulangan jenazah menggunakan ambulans dari puskesmas labuhan lombok, tanpa dipungut biaya tambahan.
peristiwa bermula pada jumat (4/4), ketika yuliana dirujuk dari puskesmas seteluk ke rsup ntb akibat kondisi kehamilan yang mengindikasikan persalinan prematur.
baca juga:ilegal driling di keluang terbakar polisi buru pelaku
baca juga:panther vs terios di jalinsum muratara renggut nyawa siswi sd 
pada minggu dini hari, ia melahirkan, namun sang bayi tak berhasil diselamatkan.
setelah kejadian tragis itu, pihak keluarga mengajukan permohonan kepada rsup ntb untuk membawa pulang jenazah bayi ke kampung halaman.
namun, mereka terkejut ketika diminta membayar biaya ambulans sebesar rp2,6 juta, yang tentu saja di luar kemampuan mereka.
“kami tidak punya uang sebanyak itu. kami hanya ingin membawa pulang anak kami untuk dikuburkan di rumah,” ujar hadiatullah dalam pengakuan yang dikutip dari pihak kepolisian.
tragedi ini membuka kembali luka sosial tentang akses kesehatan dan kemanusiaan bagi warga kecil.
di tengah kesedihan mendalam, keluarga yuliana harus bergelut dengan urusan administratif dan biaya tinggi yang memisahkan mereka dari martabat dalam menghadapi kematian.
kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan: sejauh mana rumah sakit dan layanan publik mampu mengedepankan empati dalam menangani pasien miskin, terlebih dalam situasi darurat atau duka?
sampai artikel ini diturunkan, pihak rsup ntb belum memberikan keterangan resmi, meski telah dikonfirmasi oleh media.
meskipun kejadian ini menorehkan luka, tindakan cepat aparat polsek pelabuhan kayangan dan puskesmas labuhan lombok layak diapresiasi.
tanpa menunggu polemik berkepanjangan, mereka memastikan jenazah bayi itu dapat dipulangkan secara layak dan manusiawi.
kisah yuliana adalah gambaran nyata perjuangan masyarakat kecil dalam mengakses layanan kesehatan.
peristiwa ini hendaknya menjadi refleksi bersama, baik bagi institusi pelayanan kesehatan, pemangku kebijakan, maupun masyarakat luas.
kematian seharusnya tidak menjadi beban tambahan bagi mereka yang sedang berduka.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 4 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan