Bubur Ayam Hidangan Sarapan Favorit yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Bubur ayam, teman setia pagi hari yang tak pernah gagal memanjakan lidah-foto:instagram@angger_shoop-

BACA JUGA:Ikan Acar : Kuliner Nusantara yang Menggugah Selera dengan Perpaduan Asam dan Manis

Seiring waktu, berbagai elemen khas Indonesia dimasukkan, menjadikan bubur ayam sebagai makanan yang sepenuhnya bercita rasa nusantara.

Salah satu daya tarik bubur ayam adalah harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan. Di pinggir jalan, satu porsi bubur ayam biasanya dibanderol antara Rp10.000 hingga Rp20.000. Meski begitu, bukan berarti hidangan ini kehilangan pamornya di restoran-restoran besar.

Justru, bubur ayam kini banyak dikreasikan menjadi menu premium dengan tambahan topping seperti telur setengah matang, ayam kampung organik, hingga sentuhan fusion seperti keju parut dan jamur shitake.

"Awalnya hanya ingin menambah variasi, ternyata bubur ayam dengan topping modern ini sangat digemari oleh pelanggan milenial," kata Chef Raka, seorang koki di restoran modern bergaya urban di Jakarta Pusat.

Selain lezat dan mudah dikonsumsi, bubur ayam juga memiliki nilai gizi yang cukup baik. Karbohidrat dari nasi, protein dari ayam, dan lemak sehat dari kacang serta kaldu membuat makanan ini seimbang untuk energi pagi hari.

Teksturnya yang lembut juga menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang sedang sakit atau membutuhkan makanan mudah cerna.

Namun, ahli gizi mengingatkan agar konsumsi bubur ayam tetap seimbang. “Perhatikan penggunaan garam, minyak, dan sambal agar tidak berlebihan.

Jika ingin lebih sehat, pilih ayam tanpa kulit dan tambahkan sayuran segar seperti daun bayam atau wortel rebus,” saran dr. Rani, ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Menariknya, bubur ayam juga ikut mewarnai dunia digital dan media sosial.

Banyak konten kreator kuliner membuat ulasan tentang perbedaan bubur ayam di berbagai daerah, hingga konten lucu tentang cara makan bubur ayam: diaduk atau tidak diaduk, yang selalu memicu perdebatan hangat netizen.

Beberapa penjual bubur ayam pun memanfaatkan aplikasi daring untuk menjual produknya, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mendorong masyarakat beralih ke layanan pesan antar.

Dengan strategi ini, bubur ayam tetap relevan dan bahkan menjangkau konsumen yang lebih luas.

Bubur ayam bukan hanya makanan pagi. Banyak masyarakat kini menyantapnya sebagai makan malam ringan atau camilan sore.

Di sejumlah daerah, bubur ayam bahkan hadir dalam acara hajatan, syukuran, hingga sajian berbuka puasa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan