Kolam Retensi Tak Lagi Mampu Tampung Air : Pemkot Palembang Memulai Normalisasi !

Kolam retensi di Kota Palembang yang sudah tidak bisa menampung aliran air sehingga perlu dinormalisasi-Foto : ANTARA -

Normalisasi ini mencakup pengerukan sedimentasi, pelebaran kolam, serta perbaikan sistem aliran masuk dan keluar air.

Selain itu, perlu ada kebijakan yang lebih tegas terkait perencanaan tata ruang dan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengendalian banjir.

BACA JUGA:Ratusan Rumah Terendam ! Banjir di Banyuasin Meluas ke 7 Kelurahan

BACA JUGA:PPPK Desak Jaminan Kepastian Pelantikan

Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dalam melakukan normalisasi kolam retensi untuk mengurangi risiko banjir mendapat tanggapan beragam dari warga.

Sebagian besar masyarakat menyambut baik langkah ini, mengingat banjir telah menjadi permasalahan yang terus berulang setiap kali hujan deras melanda.

Namun, mereka juga berharap agar normalisasi tidak hanya bersifat sementara, tetapi dilakukan secara berkelanjutan dengan pemeliharaan yang lebih baik.

Adu, salah seorang  warga Kecamatan Sukarami, mengatakan bahwa normalisasi kolam retensi adalah langkah yang sudah seharusnya dilakukan sejak lama.

Ia mengaku sering mengalami banjir di sekitar tempat tinggalnya akibat air yang tidak tertampung dengan baik.

“Saya tentu mengapresiasi  tindakan pemerintah. Setiap kali hujan deras, air sering meluap ke jalan dan masuk ke rumah warga. Kalau normalisasi ini benar-benar dilakukan dengan baik, mudah-mudahan bisa mengurangi banjir,” ujarnya, Selasa (11/3).

Senada juga disampaikan Lia, warga Plaju, yang berharap Pemkot Palembang terus melanjutkan program ini hingga semua kolam retensi dalam kondisi optimal.

“Jangan cuma di beberapa tempat saja, tapi harus menyeluruh. Soalnya kalau hanya sebagian yang diperbaiki, banjir masih tetap terjadi di daerah lain,” ungkapnya.

Namun meski mengapresiasi langkah Pemkot, banyak warga yang khawatir normalisasi ini hanya bersifat sementara tanpa ada perawatan berkelanjutan.

Mereka menyoroti kurangnya pemeliharaan kolam retensi selama ini, yang menyebabkan pendangkalan akibat sedimentasi dan sampah.

Iwan, warga Seberang Ulu II berharap ada sistem pemeliharaan rutin agar normalisasi yang dilakukan saat ini tidak sia-sia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan