Kolam Retensi Tak Lagi Mampu Tampung Air : Pemkot Palembang Memulai Normalisasi !

Kolam retensi di Kota Palembang yang sudah tidak bisa menampung aliran air sehingga perlu dinormalisasi-Foto : ANTARA -

Menurutnya, langkah ini merupakan solusi jangka pendek yang memang mendesak dilakukan, mengingat kondisi beberapa kolam retensi yang sudah tidak lagi mampu menampung aliran air secara optimal.

“Normalisasi ini merupakan langkah yang sangat baik dan harus diapresiasi. Kolam retensi di Palembang sudah mengalami sedimentasi dan penyempitan akibat kurangnya pemeliharaan selama bertahun-tahun. Jika tidak segera diperbaiki, dampaknya akan semakin parah, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi,” ujar Taufik saat diwawancarai, Selasa (11/3).

Namun, Taufik menekankan bahwa normalisasi kolam retensi tidak boleh hanya dilakukan sekali atau dalam kondisi darurat saja.

Ia menyarankan agar normalisasi dilakukan secara kontinu dan masuk dalam program rutin Pemkot Palembang agar efektivitasnya bisa bertahan dalam jangka panjang.

"Kita sering melihat normalisasi dilakukan ketika banjir sudah terjadi. Seharusnya ini menjadi program berkelanjutan, bukan sekadar solusi sesaat. Pemerintah harus memiliki strategi jangka panjang dalam pengelolaan kolam retensi agar kapasitasnya tetap optimal,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kolam retensi yang sudah dinormalisasi agar tidak kembali mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan sampah.

“Normalisasi itu bukan hanya pengerukan sesaat, tapi harus ada sistem pemantauan dan perawatan rutin,” tegasnya.

Selain normalisasi, Taufik menilai bahwa pengelolaan tata ruang di Palembang harus lebih diperhatikan.

Menurutnya, alih fungsi lahan yang tidak terkontrol menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya daerah resapan air, sehingga kolam retensi tidak mampu bekerja maksimal.

“Jika hanya mengandalkan normalisasi tanpa memperhatikan tata ruang, masalah banjir akan terus berulang. Pemerintah harus memastikan bahwa daerah resapan air tetap ada dan tidak seluruhnya dialihkan untuk pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kebersihan kolam retensi dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Peran masyarakat sangat penting. Jika kolam retensi sudah dinormalisasi tapi tetap menjadi tempat pembuangan sampah, usaha yang dilakukan pemerintah akan sia-sia,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan segera menambah unit penyedot genangan air yang sering terjadi saat tingginya curah dan intensitas hujan.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Aprizal Hasyim di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa saat ini Kota Palembang sudah memiliki infrastruktur penanganan genangan banjir pada setiap titik yang sering terjadi genangan seperti di Kawasan Simpang Polda.

Namun, imbuh dia infrastruktur tersebut dianggap masih kurang sehingga segera menambah unit penyedot genangan air agar apabila terjadi genangan maka air akan lebih cepat surut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan