Kue Delapan Jam : Kuliner Khas Palembang yang Kaya Akan Tradisi

Kue Delapan Jam, kuliner khas Palembang yang kaya akan tradisi dan cita rasa-foto:instagram@Iv_cake_cookies-
KULINER,KORANPALPOS.COM – Kue Delapan Jam, salah satu kuliner khas dari Palembang, semakin mendapat perhatian masyarakat sebagai bagian dari warisan budaya kuliner yang patut dilestarikan.
Kue ini tidak hanya dikenal karena rasanya yang manis dan legit, tetapi juga karena proses pembuatannya yang unik, yaitu harus dikukus selama delapan jam.
Kue Delapan Jam merupakan salah satu warisan kuliner dari masa Kesultanan Palembang yang dahulu sering disajikan dalam acara kerajaan.
Kini, kue ini tetap menjadi hidangan istimewa yang biasanya disajikan pada momen-momen penting seperti perayaan Idul Fitri, pernikahan, atau acara adat lainnya.
BACA JUGA:Takjil Terpopuler untuk Berbuka Puasa di Palembang
BACA JUGA:Kue Kojo : Sajian Tradisional yang Tak Terpisahkan dari Hari Raya
Proses pembuatan yang memakan waktu delapan jam ini memiliki filosofi tersendiri.
Angka delapan dalam budaya Tionghoa sering dikaitkan dengan keberuntungan dan kelimpahan, sehingga kue ini dianggap sebagai simbol keberkahan dalam setiap perayaan.
Bahan dan Cara Pembuatan
Kue Delapan Jam dibuat dari bahan-bahan sederhana, tetapi menghasilkan cita rasa yang khas.
BACA JUGA:Kue Lapis Legit : Warisan Kuliner Nusantara yang Kaya Rasa dan Sejarah
BACA JUGA:Astor : Camilan Wajib di Meja Lebaran yang Selalu Dinanti
Bahan utama yang digunakan adalah:
10 butir telur ayam