Fenomena Masalah Klasik : Aksi Balap Liar Marak saat Ramadhan !

Aksi balap liar yang sudah menjadi masalah klasik saat Memasuki Bulan Puasa. -Foto : Disway-
Namun, ia menilai bahwa sanksi tersebut masih terlalu ringan dan tidak memberikan efek jera.
"Sanksi yang ada saat ini belum cukup untuk membuat pelaku kapok. Banyak yang ditangkap, didenda, lalu kembali melakukan aksi yang sama. Pemerintah dan aparat harus mempertimbangkan hukuman yang lebih tegas, misalnya penyitaan kendaraan secara permanen atau kerja sosial dalam jangka waktu tertentu bagi pelanggar," tegasnya.
Sulyaden juga mengusulkan agar pihak kepolisian dan pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dalam menangani masalah ini.
Salah satunya dengan memperkuat patroli di titik-titik rawan dan melakukan operasi penertiban secara berkelanjutan, bukan hanya saat Ramadhan.
Selain penegakan hukum, Sulyaden menekankan pentingnya edukasi bagi anak muda tentang bahaya balap liar.
Ia menyarankan agar komunitas otomotif, sekolah, dan tokoh masyarakat turut serta dalam kampanye anti-balap liar.
"Jika memang ada banyak pemuda yang gemar balapan, pemerintah bisa mempertimbangkan penyediaan sirkuit khusus atau ajang balap resmi. Dengan begitu, mereka bisa menyalurkan hobi dengan cara yang lebih aman dan legal," katanya.
Ia berharap bahwa dengan tindakan tegas dan edukasi yang tepat, balap liar yang menjadi masalah klasik setiap Ramadhan dapat ditekan secara signifikan, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan aman.