Bolehkah Makan dan Minum Setelah Imsak? Ini Hukumnya dalam Islam

Bolehkan makan dan minum setelah imsak?-Foto : Screenshot akun youtube @Buya Yahya-
KORANPALPOS.COM - Di bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah seseorang masih boleh makan dan minum setelah waktu imsak.
Banyak yang mengira bahwa setelah imsak sudah tidak boleh lagi makan dan minum, tetapi sebenarnya, bagaimana hukumnya dalam Islam?
Pengertian Imsak dan Waktu Puasa
BACA JUGA:Memilih Mukena yang Nyaman dan Syar'i untuk Ibadah Khusyuk
BACA JUGA:Kewajiban di Bulan Ramadhan : Menjalankan Ibadah dengan Penuh Keimanan
Imsak berasal dari bahasa Arab yang berarti "menahan diri".
Dalam konteks puasa Ramadan, imsak sering dikaitkan dengan waktu beberapa menit sebelum azan Subuh, yang dijadikan sebagai peringatan agar umat Islam bersiap-siap untuk memulai puasanya.
Namun, secara syariat, batas waktu sahur yang sebenarnya adalah ketika azan Subuh berkumandang.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
BACA JUGA:Rumah Adat Marga Pangkalan Balai : Destinasi Wisata Sejarah yang Terus Terjaga di Banyuasin !
BACA JUGA:Bunga Putri Malu : Keindahan dan Khasiat Tersembunyi di Balik Sensitivitasnya
"Zaid bin Tsabit berkata, 'Kami makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau berdiri untuk salat.' Aku (Anas) bertanya, 'Berapa lama antara azan dan sahur?' Zaid menjawab, 'Kira-kira lima puluh ayat (dibaca).'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW masih makan sahur hingga mendekati waktu Subuh.