Indonesia Awali Ramadhan 1446 H : Lebih Cepat Dibanding Brunei dan Singapura
Menteri Agama Nasaruddin Umar.-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA: Jaga Kekhusyukan Ramadan : Tempat Hiburan Malam Wajib Setop Operasi !
Hal ini membuat hasil rukyatul hilal di Aceh diterima secara luas oleh masyarakat dan menjadi dasar penetapan awal Ramadhan oleh pemerintah.
"Hilal yang terlihat di Aceh bukan hanya dikonfirmasi oleh Kementerian Agama, tetapi juga oleh ormas-ormas Islam. Berdasarkan kesepakatan, apabila hilal terlihat di satu tempat, maka hasil itu berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia," kata Syafi’i.
Perbedaan awal Ramadhan antara Indonesia, Brunei, dan Singapura meskipun menggunakan metode yang sama disebabkan oleh posisi geografis dan perbedaan garis sudut elongasi.
BACA JUGA:Tol Palembang-Betung Siap Jadi Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025 : Waktu Tempuh Bisa Hemat 2 Jam
BACA JUGA:Tol Betung-Tempino-Jambi Segera Tersambung ! Waktu Tempuh 3 Jam Kini Hanya 30 Menit
Brunei dan Singapura tidak melihat hilal karena posisi hilal di wilayah mereka belum memenuhi syarat kriteria Imkanur Rukyat.
"Dalam metode Imkanur Rukyat, posisi hilal sangat menentukan. Sedikit perbedaan posisi geografis bisa memengaruhi hasil pengamatan," ujar Nasaruddin Umar.
Kementerian Agama menegaskan bahwa penetapan awal Ramadhan dilakukan secara transparan dan melibatkan berbagai pihak.
Sidang Isbat dihadiri oleh perwakilan ormas Islam, ahli astronomi, serta sejumlah akademisi untuk memastikan proses penetapan sesuai dengan syariat Islam dan kaidah ilmiah.
"Kami selalu mengedepankan transparansi dalam penetapan awal Ramadhan. Semua hasil pengamatan hilal disampaikan secara terbuka kepada masyarakat," kata Nasaruddin Umar.
Dengan hasil ini, umat Islam di Indonesia diimbau untuk memulai ibadah puasa pada Sabtu (1/3) dan tetap menjaga persatuan meskipun terdapat perbedaan dengan negara lain.
Pemerintah juga berharap agar masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh khusyuk dan kebersamaan.
- Tag
- Share
-
-
