BPBD Catat 169 KK di Prabumulih Terendam Banjir

169 KK di Kelurahan Sukaraja Kota Prabumulih Sumatera Selatan saat terendam banjir akibat meluapnya Sungai Kelekar. -Foto : Prabu Agustian-
Menanggapi kejadian ini, pemerintah daerah melalui BPBD Prabumulih akan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait guna mencari solusi jangka panjang dalam mencegah banjir yang terus berulang setiap musim hujan.
Beberapa langkah yang akan diambil antara lain pengerukan Sungai Kelekar untuk memperdalam aliran air, pembangunan tanggul di beberapa titik rawan, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
Selain itu, BPBD juga mengusulkan adanya sistem peringatan dini agar warga dapat lebih siap menghadapi kemungkinan banjir di masa mendatang.
Masyarakat setempat berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi permasalahan banjir ini.
Mereka meminta agar saluran drainase diperbaiki dan program normalisasi sungai segera direalisasikan.
“Harapan kami, ada solusi jangka panjang supaya banjir tidak terus terjadi setiap musim hujan. Kami ingin pemerintah segera bertindak, baik dengan memperbaiki drainase maupun mengeruk sungai,” ujar Wati (38), salah satu warga terdampak.
Dengan berbagai langkah yang telah dan akan dilakukan, diharapkan kejadian banjir seperti ini dapat diminimalkan di masa mendatang.
Masyarakat Prabumulih pun berharap agar pemerintah dan instansi terkait terus berupaya memberikan solusi terbaik demi kenyamanan dan keselamatan warga.
Banjir yang melanda Kelurahan Sukaraja di Kota Prabumulih telah berdampak pada 169 KK dengan ketinggian air mencapai 50 cm.
Meskipun tidak ada korban jiwa, banjir ini mengakibatkan berbagai permasalahan bagi warga, mulai dari kerugian materiil hingga terganggunya aktivitas ekonomi.
BPBD Prabumulih bersama relawan telah berupaya maksimal dalam menangani dampak banjir, mulai dari evakuasi warga hingga distribusi bantuan. Kini, dengan kondisi yang berangsur normal, warga mulai membersihkan rumah mereka, meski tetap harus waspada terhadap potensi banjir susulan.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan banjir ini, baik melalui perbaikan infrastruktur maupun sistem peringatan dini, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.