Bandar Sabu OKU Selatan Terangkap : Polisi Sita 2,8 Kg Sabu dan Senpi Rakitan !

Jajaran Polda Sumsel menggelar pres rilis ungkap kasus penangkapan bandar narkoba dengan barang bukti 2,8 kilogram sabu, Jumat 21 Februari 2025.-Foto : Istimewa-
Ia baru saja bebas dari penjara pada November 2024 setelah menjalani hukuman dalam kasus pembunuhan.
"Tersangka merupakan pemain lama dalam jaringan narkoba dan pernah terlibat dalam kasus pembunuhan di Palembang. Setelah bebas dari penjara, ia kembali menjalankan bisnis haramnya dengan skala yang lebih besar," ungkap Harissandi.
BACA JUGA:Tragis ! Cegah Tawuran, Ketua RT di Muba Tewas Dibacok Pemuda Brutal
Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku bahwa barang bukti narkotika yang disita berasal dari seorang oknum kepala desa di Kabupaten OKU Timur.
Transaksi dilakukan di sebuah hotel di Muaradua, OKU Selatan. Jika seluruh barang tersebut habis terjual, tersangka mengaku akan mendapatkan keuntungan hingga Rp100 juta.
"Sabu-sabu ini saya jual lagi melalui kaki tangan saya di OKU Selatan, Pak. Yang sudah terjual sekitar satu kilogram. Saya memiliki jaringan sekitar 11 orang yang bertugas menyebarkan barang ini. Mereka menyetorkan uang kepada saya setiap minggu," ujar tersangka saat diperiksa.
Selain itu, tersangka juga menyebut bahwa senjata api yang ditemukan akan ditebus kembali oleh pembelinya yang sebelumnya menukarkan senjata tersebut dengan sabu.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Berdasarkan pasal tersebut, tersangka terancam hukuman pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun.
"Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih besar. Dari hasil penyelidikan awal, ada indikasi bahwa tersangka merupakan bagian dari jaringan narkoba lintas provinsi yang sudah lama beroperasi di Sumatera Selatan," tegas Harissandi.
Keberhasilan Ditres Narkoba Polda Sumsel dalam menangkap bandar narkoba ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan pemerintah daerah.
Banyak warga yang sebelumnya resah dengan peredaran narkoba di wilayah mereka kini merasa lebih tenang.
Salah satu warga Desa Rantau Panjang, Andi (35), mengaku lega dengan penangkapan ini.
"Kami sering melihat aktivitas mencurigakan di rumah tersangka, banyak orang keluar-masuk pada malam hari. Kami berharap setelah penangkapan ini, desa kami bisa lebih aman dari narkoba," ujarnya.