Kasus Korupsi PLTU Bukit Asam: Saksi Ungkap Fakta Baru di Persidangan

Sejumlah saksi disumpah sebelum memberikan kesaksiannya di dalam sidang tipikor dugaan korupsi proyek Retrofit Sistem Sootblowing di PLTU Bukit Asam. Foto : Dokumen Palpos--
KORANPALPOS.COM – Pengadilan Negeri Tipikor Palembang, Rabu (19/2/2025), kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek Retrofit Sistem Sootblowing di PLTU Bukit Asam yang melibatkan tiga terdakwa dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan.
Dalam persidangan ini, dua saksi, Fandy dan Meli—mantan karyawan PT Haga Jaya Mandiri—membenarkan bahwa kantor berbentuk rumah di Jalan Bay Salim yang menjadi lokasi pertemuan antara saksi Yollid Chollidin dan terdakwa Nehemia Indrajaya merupakan kantor PT Haga Jaya Mandiri.
Tiga Terdakwa di Meja Hijau Tiga terdakwa yang diadili dalam kasus ini adalah:
Bambang Anggono, mantan General Manager PLN UIK SBS,
BACA JUGA:H-1 Pelantikan HDCU Ikuti Gladi Bersih Pelantikan Serentak Kepala Daerah di Istana Kepresidenan RI
Budi Widi Asmoro, mantan SRM Engineering PLN UIK SBS,
Nehemia Indrajaya, Direktur PT Truba Engineering Indonesia.
Jaksa Penuntut Umum menghadirkan delapan saksi, termasuk Yollid Chollidin (Direktur PT Bhatara Titih Sempurna), Fachmi Wibowo (mantan Asisten Manager Engineering PLTU Bukit Asam), serta Henry Hilmawan dan Dian Ariani dari PLN.
Saksi Yollid mengungkap bahwa perusahaannya menerima Purchase Order (PO) dari PT Truba Engineering Indonesia untuk pekerjaan jasa pembongkaran dan pemasangan peralatan sootblowing di PLTU Bukit Asam unit 1 dan 2.
BACA JUGA:PH Warga Sungai Tepuk Bantah Tuduhan Keluarga M Nawi : Terkait Perampasan Klotok !
BACA JUGA:Kejari OKI Terima Penghargaan WBK: Sukses Torehkan Prestasi Gemilang!
Ia menegaskan bahwa pekerjaan ini memiliki risiko tinggi karena dilakukan di lantai 9 dengan ketinggian sekitar 40 meter.
Selain itu, Yollid juga beberapa kali bertemu dengan terdakwa Nehemia Indrajaya di kantor PT Truba Engineering Indonesia di Palembang, yang menurut keterangan saksi lain ternyata merupakan kantor PT Haga Jaya Mandiri.