PH Warga Sungai Tepuk Bantah Tuduhan Keluarga M Nawi : Terkait Perampasan Klotok !

Advokat Fedy Siswanto SH dan Usman SH saat menerangkan klarifikasi tuduhan perampasan klotok terhadap kliennya.-Foto : Diansyah-
KORANPALPOS.COM - Warga Desa Sungai Tepuk, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI membantah tuduhan Keluarga M Nawi terkait dugaan perampasan klotok.
Selain membantah, melalui Penasihat Hukum (PH) yakni, Fedy Siswanto SH dan Usman SH dari Kantor Hukum Fedy SH dan Rekan, warga menilai tuduhan itu terlalu menyesatkan dan berlebihan.
Terkait permasalahan tersebut, menurut Fedy dan Usman, mereka telah memenuhi undangan klarifikasi penyidik Polres OKI pada hari ini, Rabu, 19 Februari 2025.
"Kedatangan kami ke Polres OKI penuhi undangan untuk mengklarifikasi kejadian-kejadian, bahwa warga dituduh perampasan oleh keluarga H M Nawi," ungkap Fedy.
BACA JUGA:Kejari OKI Terima Penghargaan WBK: Sukses Torehkan Prestasi Gemilang!
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Bagikan Bibit Terong Ungu
Kejadian yang sebenarnya tambah dia, pada tanggal 12 Januari 2025 sekitar pukul 15.00 WIB, warga melihat ada dugaan pencurian buah sawit di PT Lampung Karya Indah (LKI).
"Kebetulan salah satu warga ini adalah masih pegawai dari PT LKI dan juga sebagai pengawas lapangan. Artinya dia masih mempunyai kewajiban," ujarnya.
Masih katanya, ketika mendengar ada pencurian, pegawai PT LKI itu bertemulah dengan seseorang yang membawa klotok berisikan buah sawit di sungai.
"Namanya Andi, dia pun ditanya-tanya apakah telah melakukan pencurian. Andi yang merasa ketakutan melarikan diri meninggalkan klotok karena Pak Rahman bersama warga yang mungkin agak banyak," tuturnya.
BACA JUGA:Pastikan Program Berjalan dengan Baik : Kajari Prabumulih Pantau dan Kawal Program MBG
BACA JUGA:Penyidik Kejari Muba Geledah Kantor PT SMB : Ini Dugaan Kasusnya !
Dikatakannya lagi, Andi sempat menjawab, bahwa dia tidak mencuri melainkan hanya membawa klotok. Sementara, pencuri sesungguhnya berada di atas.
"Setelah itu, warga langsung ke atas. Dimana untuk menuju ke tempat yang dimaksud berjarak sekitar 2 km. Ketika sudah sampai, ternyata tidak ditemukan seorang pun disana. Tetapi ada sejumlah alat yang ditinggalkan seperti, lori dan egrek," imbuhnya.