Kejati Sumsel Tetapkan 3 Tersangka : Kasus Gratifikasi Bantuan Gubernur !

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan menetapkan tiga tersangka kasus dugaan tindak pidana gratifikasi bantuan khusus Gubernur Sumatera Selatan APBD tahun 2023.-Foto : Istimewa-
Dalam proses penyelidikan kasus ini, tim penyidik Kejati Sumsel telah memeriksa sebanyak 28 saksi, termasuk pimpinan DPRD Sumsel.
Namun, hingga saat ini belum ditemukan bukti kuat yang mengarah pada keterlibatan pihak lain sebagai tersangka tambahan.
BACA JUGA:Komitmen Berantas Peredaran Narkoba di Prabumulih : Dalam Sepekan 5 Pengedar Diringkus !
BACA JUGA:Curi Pompa Air Milik Petani di Cambai : Seorang Pemuda Asal Lembak Muara Enim Diringkus Polisi !
"Kami masih terus mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru jika nanti ditemukan bukti yang cukup," tambahnya.
Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
Selain itu, mereka juga dikenakan Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana, yang mengatur mengenai keterlibatan lebih dari satu orang dalam suatu tindak pidana.
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama warga Kabupaten Banyuasin yang merasa dirugikan oleh ketidaksesuaian proyek pembangunan yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sejumlah aktivis antikorupsi di Sumatera Selatan turut memberikan tanggapan atas kasus ini.
"Kami mengapresiasi langkah Kejati Sumsel yang berani mengungkap praktik korupsi ini. Masyarakat berhak mendapatkan infrastruktur yang berkualitas, bukan proyek asal jadi akibat permainan suap dan gratifikasi," ujar seorang pegiat antikorupsi di Palembang.
Di sisi lain, beberapa warga Kelurahan Keramat Raya mengaku kecewa dengan dugaan penyimpangan dalam proyek pembangunan tersebut.
Mereka berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi para pejabat agar lebih transparan dan bertanggung jawab dalam menjalankan program pemerintah.
"Kami sangat berharap aparat penegak hukum dapat menindak tegas para pelaku korupsi agar kejadian seperti ini tidak terulang. Kami ingin pembangunan yang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Rini, seorang warga setempat.
Kejati Sumsel berkomitmen untuk terus mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Umaryadi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap praktik korupsi yang merugikan masyarakat dan negara.