Bulog Tunda Penyaluran Bantuan Pangan di OKU Raya : Ini Dampaknya Bagi Masyarakat !

Kepala Bulog OKU, Julhaidar Romadon.-Foto : Eco -
Dia berharap pemerintah tetap menjalankan program bantuan pangan atau, jika tidak memungkinkan, menggantinya dengan bentuk bantuan lain seperti subsidi bahan pokok atau bantuan sosial tunai.
Seiring dengan penundaan bantuan pangan, harga beras di pasaran mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Toyota HI Ace Seruduk Dump Truck, Empat Orang Jadi Korban, Begini Kondisinya !
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di OKU Raya, harga beras medium yang sebelumnya dijual di kisaran Rp12.000 per kilogram kini naik menjadi Rp14.000–Rp15.000 per kilogram.
Sedangkan beras premium bisa mencapai Rp17.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini menjadi beban tambahan bagi masyarakat, terutama mereka yang sebelumnya mengandalkan bantuan beras dari pemerintah.
Menurut salah satu pedagang beras di Pasar Baru Baturaja, kenaikan harga beras terjadi karena stok dari Bulog yang berkurang serta meningkatnya permintaan menjelang musim panen.
Pemerintah daerah menyatakan akan berupaya mencari solusi untuk mengatasi dampak penundaan bantuan pangan ini.
Kepala Dinas Sosial OKU, Dedi Susanto, mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari alternatif lain bagi masyarakat yang terdampak.
“Kami memahami bahwa penundaan ini menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada bantuan beras. Kami akan berusaha mencari solusi agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” ujarnya.
Banyak warga berharap agar pemerintah segera memberikan kepastian mengenai kelanjutan bantuan pangan ini.
Selain itu, ada juga usulan agar pemerintah mengalihkan bantuan dalam bentuk lain, seperti subsidi harga beras atau bantuan uang tunai agar masyarakat tetap bisa membeli beras di pasaran.
“Kami berharap pemerintah tidak hanya menunda, tetapi segera mencari solusi pengganti, apakah dalam bentuk bantuan uang atau subsidi harga beras. Jangan sampai masyarakat kecil semakin terhimpit,” ungkap seorang warga OKU Selatan, Haris.
Penundaan bantuan pangan ini masih menjadi perhatian masyarakat luas. Pemerintah diharapkan segera memberikan kebijakan yang jelas agar masyarakat tidak semakin terbebani oleh kenaikan harga beras yang terus melambung. (len)