Bulog Tunda Penyaluran Bantuan Pangan di OKU Raya : Ini Dampaknya Bagi Masyarakat !

Kepala Bulog OKU, Julhaidar Romadon.-Foto : Eco -

KORANPALPOS.COM – Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menunda penyaluran beras bantuan pangan kepada masyarakat di OKU Raya yang meliputi tiga kabupaten di Sumatera Selatan, yaitu OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan.

Penundaan ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Beras bantuan pangan 10 kilogram yang biasa diterima, penyalurannya resmi ditunda hingga waktu tak ditentukan," kata Kepala Bulog OKU, Julhaidar Romadon, Jumat, 14 Februari 2025.

Penundaan penyaluran beras bantuan pangan ini merupakan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, sejak awal Februari 2025.

BACA JUGA:Wisata Banyuasin Makin Berwarna ! Ini Deretan Tempat Rekreasi yang Baru Dibuka

BACA JUGA:Harga Emas di OKU Tembus Rp9 Juta Persuku : Warga Lebih Banyak Menjual daripada Membeli !

Selain bantuan pangan, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga dihentikan sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Julhaidar menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras di masyarakat serta menghindari anjloknya harga gabah di tingkat petani.

“Untuk bantuan pangan hanya ditunda sementara waktu saja. Nanti akan ada pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Dampak dari kebijakan ini cukup signifikan, tercatat sebanyak 96.613 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah OKU Raya, yang mencakup tiga kabupaten, terpaksa harus menunda harapan mereka untuk mendapatkan bantuan beras yang selama ini menjadi penopang kebutuhan hidup sehari-hari.

BACA JUGA:Cek Perkembangan Lahan Desa P2B

BACA JUGA:Bangunan Pustu Desa Burai Rusak, Polsek Tanjung Batu Lakukan Penyelidikan

Salah satu warga Kota Baturaja, Dona, secara terpisah mengungkapkan bahwa bantuan beras tersebut sangat meringankan beban masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di golongan ekonomi bawah.

"Bantuan ini sangat membantu kami yang ekonominya pas-pasan. Jika bantuan pangan ini dihapus, tentunya masyarakat miskin yang akan sangat terdampak," kata Dona.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan