Rencana Naiknya Iuran BPJS Kesehatan 2026 : Masyarkat Bakal Makin Terjepit !
![](https://palpos.bacakoran.co/upload/2aac0de17a3f6dec4cc98e52ae11bcbc.jpg)
Aktifitas pelayanan peserta BPJS kesehatan.-Foto : Koer Palpos -
Disebutkannya bahwa sebenarnya pihak yang mengeluhkan program JKN BPJS Kesehatan lebih banyak dari kalangan tenaga kesehatan dibanding masyarakat sendiri.
"Yang mengeluh itu banyaknya tenaga kesehatan dan rumah sakit. Pasien mengeluh, tapi mendapatkan benefit sebenarnya jauh lebih banyak daripada itu," ungkapnya.
BACA JUGA:Hapus Kegiatan tak Bermanfaat : Pemprov Sumsel Jalankan Efisiensi Anggaran 2025 !
Terkait rencana kebijakan pemerintah ini, sejumlah warga Sumsel memberikan reaksi.
Bagi warga dengan ekonomi menengah ke bawah, kebijakan ini menjadi perhatian serius.
Banyak di antara mereka yang merasa khawatir bahwa kenaikan iuran ini akan menambah beban hidup yang sudah cukup berat, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen.
Ina, salah seorang warga Palembang menyatakan kekhawatirannya atas rencana kenaikan BPJS kesehatan tersebut.
"Saya sudah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika iuran BPJS naik, itu akan semakin memberatkan kami, apalagi bagi yang punya anak kecil atau anggota keluarga yang membutuhkan perawatan rutin," ujarnya, Kamis (13/2).
Oleh karena itu, Ina berharap pemerintah dapat mempertimbangkan dampak ekonomi bagi masyarakat sebelum memutuskan untuk menaikkan iuran.
Senada dengan Ina, Amir, warga Banyuasin juga merasa risau dengan kabar kenaikan tersebut.
"Kami yang penghasilannya tidak tetap ini sudah susah sekali untuk memenuhi biaya hidup. Kalau BPJS naik, bisa-bisa kami harus menunda pengobatan atau tidak bisa menggunakan fasilitas kesehatan yang ada," keluhnya.
Amir berharap ada kebijakan alternatif yang lebih mengutamakan keberlanjutan program BPJS tanpa memberatkan masyarakat.
Namun, tidak sedikit juga warga yang memahami alasan di balik kenaikan tersebut. Salah satu warga lain, Eri, warga Lubuklinggau mengungkapkan, dirinya mengerti bahwa kenaikan ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
"Tapi, semoga pemerintah juga memberikan solusi agar tidak ada yang merasa terbebani, terutama bagi yang penghasilannya terbatas, " harap dia. Warga masyarakat Sumsel berharap agar pemerintah dapat mencari solusi yang lebih bijak dalam menetapkan tarif BPJS, misalnya dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat dan memberikan bantuan subsidi untuk kelompok rentan.