Kepala Daerah Wajib Penuhi Janji Kampanye Meski Ada Efisiensi Anggaran
![](https://palpos.bacakoran.co/upload/ba121783e64af82e7e32ed407a642834.jpg)
Pakar kebijakan publik dari Universitas Andalas (Unand) Aidinil Zetra saat diwawancarai di Padang, Rabu (12/2/2025). -Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar), Aidinil Zetra, menegaskan bahwa kepala daerah terpilih tetap memiliki kewajiban untuk memenuhi janji-janji politik mereka kepada masyarakat, meskipun dihadapkan dengan tantangan efisiensi anggaran.
Pernyataan ini disampaikan Aidinil dalam sebuah diskusi publik di Padang, Rabu (12/2/2025).
Menurut Aidinil, seorang kepala daerah dipilih oleh masyarakat karena memberikan harapan yang konkret untuk meningkatkan kualitas hidup, baik melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, maupun penciptaan lapangan kerja.
Oleh karena itu, masyarakat sebagai konstituen akan tetap menagih janji-janji tersebut, tanpa mempertimbangkan kendala teknis seperti pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:Indonesia-Turki Sepakati 13 Poin Kerja Sama
BACA JUGA:Penderita Diabetes dan Obesitas Rentan Terkena Jamur di Kulit : Begini Penjelasannya !
"Sebagai pemimpin, janji politik yang disampaikan saat kampanye merupakan kontrak moral dengan rakyat. Pemangkasan anggaran bukan alasan untuk tidak menunaikan janji tersebut. Masyarakat memilih calon kepala daerah karena harapan yang dijanjikan, dan jika tidak ditepati, itu bisa dianggap sebagai cedera janji," ujar Aidinil Zetra.
Lebih lanjut, dosen Departemen Ilmu Politik Unand ini menyoroti pentingnya kreativitas kepala daerah dalam menghadapi situasi efisiensi anggaran.
Ia mendorong para pemimpin daerah untuk mencari sumber pendapatan baru, melakukan diversifikasi ekonomi, dan mengoptimalkan potensi lokal yang belum tergarap maksimal.
"Kepala daerah harus inovatif dan tidak bergantung sepenuhnya pada dana transfer dari pusat. Optimalisasi potensi daerah, pengelolaan aset, serta kemitraan strategis dengan sektor swasta bisa menjadi solusi untuk menutupi kekurangan anggaran," jelas Aidinil, yang juga merupakan alumni Universiti Kebangsaan Malaysia.
BACA JUGA:BNPT: Tangani Anak Kasus Terorisme dengan Bersinergi
BACA JUGA:Hasil Evaluasi DKPP Akan Diserahkan ke Pimpinan DPR
Ia menambahkan, ketidakmampuan kepala daerah dalam merealisasikan janji-janji politik dapat berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan publik dan elektabilitas politik di masa mendatang.
Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada karier politik individu yang bersangkutan, tetapi juga terhadap stabilitas pemerintahan di daerah tersebut.